DENPASAR – Ribuan karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengikuti program pensiun dini.
Selama pandemi COVID-19, ada 1.691 karyawan yang mengikuti program tersebut. Program pensiun dini ditawarkan Garuda pada 2020 sebagai sebagai upaya untuk menekan biaya operasional di tengah menurunnya jumlah penumpang.
BACA JUGA:
Program pensiun dini Garuda Indonesia dieksekusi secara bertahap
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan program pensiun dini di tahap I yang telah dilaksanakan tahun 2020 dan diikuti oleh 591 karyawan.
"Dengan berat hati perusahaan melakukan langkah-langkah yang dinamakan rasionalisasi sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan hak-hak karyawan," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 19 Agustus.
Kemudian, kata Irfan, pada tahap II tahun 2021, program pensiun dini telah diikuti oleh sebanyak 1.100 karyawan Garuda Indonesia. Ada pun eksekusi program akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan perusahaan.
"Program tersebut masih berlangsung dan diperkirakan membutuhkan dana sebesar 30 juta dolar AS per bulan," ujarnya.
Irfan mengatakan anggaran kebutuhan untuk pensiun dini dialokasikan dari dana operasional perusahaan. Tak hanya program pensiun dini, perusahaan juga telah melakukan penyelesaian percepatan kontrak bagi pegawai dengan status pegawai tidak tetap.
Menurutnya perusahaan juga tidak melakukan rekrutmen karyawan selama pandemi COVID-19, merumahkan karyawan dengan profesi pilot secara bergantian, serta memotong gaji pegawai di semua level.
"Pemotongan gaji ini bervariasi namun kisarannya bisa mencapai 50 persen dari total penghasilan sampai dengan kondisi perseroan membaik," ujarnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul 1.691 Karyawan Garuda Ikut Program Pensiun Dini.
Selain informasi soal ribuan karyawan Garuda Indonesia ikuti program pensiun dini, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!