Pakar: Komnas HAM Lebih Baik Usut Kasus Penembakan Jurnalis Ketimbang TWK Pegawai KPK
Ilustrasi penembakan. (Unsplash).

Bagikan:

DENPASAR – Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing meminta, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)  lebih proaktif mengusut kasus penembakan jurnalis sekaligus Pemimpin Redaksi salah satu media lokal di Sumatera Utara, Marasalem Harahap.

Diketahui, Marasalem ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) tak jauh dari rumahnya pada Sabtu, 19 Juni dini hari.

Kasus penembakan jurnalis lebih penting ketimbang polemik TWK

Menurut Emrus, pengusutan kasus penembakan wartawan lebih penting Ketimbang menghabiskan energi untuk mengurusi tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berujung penonaktifan 75 pegawai KPK.  

“Daripada urusi tes alih status di KPK yang masih perdebatan dari aspek hak asasi, sebaiknya Komnas HAM proaktif dan fokus ungkap kasus penembakan jurnalis tersebut,” ujar Emrus kepada wartawan, Senin, 21 Juni.

Menurutnya, selain berpotensi membungkam kebebasan berpendapat yang merupakan hak mendasar setiap manusia, peristiwa yang menghilangkan nyawa seseorang itu benar-benar tindakan melanggar HAM.

Karenanya, kaya Emrus, publik pasti menunggu peran maksimal dan kerja keras Komnas HAM yang dibiayai dari pajak rakyat. Termasuk dari pajak korban ketika masih hidup.

“Untuk mengungkap dan menuntaskan motif dan tindakan penembakan tersebut dari aspek hak asasi dari manusia,” katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Komnas HAM Lebih Baik Ungkap Penembakan Jurnalis Ketimbang Urusi TWK.

Selain informasi soal penemnakan jurnalis, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!