JAKARTA – Aparat kepolisian dari jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok berhasil mengamankan tujuh orang pelaku pungutan liar (pungli) di kawasan PT Jakarta International Container Terminal (JITC), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis mengatakan, pelaku kerap memalak sopir kontainer di kawasan tersebut.
BACA JUGA:
"Betul, dini hari tadi kami mengamankan tujuh orang yang melakukan pungli terhadap para sopir truk (kontainer)," ucap Kholis.
Para terduga pelaku pungli itu bernama Mardut Arison, Rachmat Deni, Abdullah Syafi'i, Wahid Wahidin, Bambang Eko Prasetyo, Rendy Puji Hadyanto, dan Buhari.
Pemalak di Pelabuhan Tanjung Priok operator crane
Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku ini merupakan operator crane. Dalam aksinya, mereka mengancam akan mempelambat dalam bongkar muatan jika para sopir tidak memberikan uang.
"Mereka meletakkan wadah plastik atau botol minuman mineral kosong di badan alat crane yang kemudian harus diisi oleh sopir dengan uang nominal pecahan Rp5000 hingga Rp20.000 dan apabila sopir tidak memberikan uang maka akan tidak dilayani atau dilayani dengan lambat," papar Putu.
Tapi, tak dijelaskan secara rinci sudah berapa lama para pelaku beraksi. Hanya ditegaskan, dalam penindakan itu disita barang bukti uang tunai jutaan rupiah.
"Total barang bukti yang telah diamankan senilai Rp1.287.000. Selanjutnya tim mengamankan pelaku dan barang bukti dan membawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok guna proses lebih lanjut," tandas dia.
Sebagai informasi tambahan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo setelah mendengar keluhan para sopir mengenai praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pak Kapolri, saya ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para 'driver' kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT (New Priok Container Terminal) 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," kata Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, dikutip Antara, Kamis, 10 Juni.
"Siap," jawab Kapolri.
"Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Presiden,
"Siap Bapak," jawab Kapolri.
Presiden Jokowi memang menerima keluhan dari para sopir kontainer yang sehari-hari bekerja hilir mudik di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh Polda maupun Polres dan jajaran untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
"Seluruh Polda dan Polres jajaran harus menindak tegas aksi premanisme yang meresahkan. Hal itu demi menjamin keselamatan dan memberi rasa tenang kepada masyarakat," kata Sigit.
Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul Sopir Kontainer Priok Kini Bisa Senyum, Usai Mengadu ke Jokowi Semua Preman Ditangkap.
Selain informasi soal aksi premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!