DENPASAR - Kondisi tantrum pada balita kerap membuat orang tua stres dan bingung. Akan tetapi, percaya atau tidak, meluapkan emosi dengan cara menangis kencang, berguling di lantai hingga melempar barang merupakan bagian penting dari perkembangan emosi sang buah hati. Oleh sebab itu, orang tua tak perlu bingung saat anak tantrum.
Dikutip dari Cleveland Clinic, tantrum atau amukan balita sebenarnya adalah hal baik, berikut alasannya.
BACA JUGA:
Meluapkan emosi
Saat anak mengamuk sampai keluar air mata, ini berarti ia sedang melepaskan hormon stres – kortisol – dari tubuhnya. Air mata juga ditemukan dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kedamaian emosional, asalkan ada orang yang dicintai untuk memberinya dukungan. Coba perhatikan saat anak marah, merengek, artinya ia sedang frustasi.
Begitu emosinya sudah terluapkan, suasana hatinya jadi jauh lebih baik. Biarkan anak-anak mengamuk tanpa berusaha mengganggu prosesnya sehingga mereka sampai pada akhir perasaan mereka.
Menangani emosi yang kuat
Bantu anak mencari cara mengatasi masalah tanpa membuat si kecil kesal. Anak akan belajar bahwa dia dapat memecahkan beberapa masalah sendiri. Ia akan jadi lebih mandiri dan tidak mudah mengamuk.
Mendapatkan tidur yang nyenyak
Emosi anak yang terpendam menggelembung saat otaknya beristirahat. Sama seperti orang dewasa, anak juga terbangun karena mereka stres atau mencoba memproses sesuatu yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Jadi ketika anak tantrum, biarkan ia menuntaskan kegundahannya sampai fase akhir. Karena hal itu dapat meningkatkan kesehatan emosional dan membantu tidur nyenyak sepanjang malam.
Melabeli emosi
Keterbatasan kosakata membuat anak susah mengutarakan emosi. Ia tidak dapat menggambarkan frustrasi, kecemburuan, kemarahan, atau kekecewaan yang dirasakan. Tantrum adalah caranya mengekspresikan perasaan. Beri ia kata-kata yang dibutuhkan untuk mengekspresikan diri.
Belajar menerima penolakan
Kemungkinan anak tantrum atau mengamuk karena Anda mengatakan ‘tidak’ padanya. Mengatakan 'tidak' memberi anak batasan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak. Anda mungkin selalu meng-iya-kan permintaan anak karena tidak ingin menghadapi dampak emosionalnya.
Tapi sebenarnya dengan berkata ‘tidak’, Anda mengajarkannya tentang penolakan. Tetaplah konsisten dengan keputusan Anda sambil tetap berempati pada kesedihannya dengan memberikan cinta dan pelukan.
Ekspresi perasaan
Mengamuk merupakan ekspresi anak menunjukkan kesedihan dan perasaan tak nyaman akibat penolakan dari Anda.
Lebih dekat secara emosional
Saat anak menjerit, menangis, bahkan menendang barang-barang yang ada di sekitarnya, Anda tak perlu meresponnyanya dengan banyak berkata-kata. Cukup sedikit ucapan tapi meyakinkan.
Artikel ini telah tayang dengan judul Mengetahui Penyebab Tantrum Pada Anak.
Selain informasi alasan tantrum baik untuk Anak, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.