Kemenkes Sebut Kasus COVID-19 Harian di Jawa-Bali Tunjukkan Tren Penurunan Dibandingkan Puncak Delta
Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. (Pixabay).

Bagikan:

DENPASAR – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus COVID-19 harian di Jawa-Bali mulai menunjukkan tren penurunan jika dibandingkan dengan puncak capaian gelombang Delta pada kurun Juli-Agustuts 2021.

"Angka-angka di pekan ini memberikan optimisme, bahwa apa yang sudah dilakukan sejauh ini menunjukkan hasil baik, tapi tentu usaha dan hasil ini tetap perlu dipertahankan ke depannya," kata Siti Nadia, dikutip dari Antara, Jumat, 18 Februari.

Provinsi di Jawa-Bali yang tunjukkan tren penurunan kasus COVID-19

Data yang dihimpun Kemenkes RI menunjukkan beberapa provinsi yang saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi harian di antaranya di DKI Jakarta.

Pada Minggu, 6 Februari kasus harian DKI Jakarta sempat di posisi 15.825 kasus, tapi berangsur turun menjadi 9.482 terhitung mulai Selasa, 15 Februari.

Tidak hanya di DKI Jakarta, Bali dan Banten yang juga sempat mencatat kasus harian melebihi puncak Delta, hingga Selasa, 15 Februari menunjukkan tren penurunan kasus harian.

Pada Rabu, 9 Februaru, Provinsi Bali mencatat kasus harian di posisi 2.556 dan berangsur turun pada Selasa, 15 Februari menjadi 1.646. Kemudian Banten yang pada Sabtu, 12 Februari berada di posisi 7.283 tercatat menurun di Selasa, 15 Februari pada posisi 6.500 kasus.

Nadia mengatakan strategi penanganan COVID-19 yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan hasil yang cukup baik jika dilihat berdasarkan monitoring jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Kamis, 17 Februari di posisi 36 persen dari total tempat tidur perawatan dan isolasi COVID-19 yang disediakan.

"Angka ini masih sangat memadai untuk perawatan pasien COVID-19 dan tidak terlalu membebani pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki saat ini," katanya.

Dikatakan Nadia pemerintah terus memantau data-data dan melakukan evaluasi kinerja di lapangan agar upaya mengendalikan COVID-19 sesuai dengan yang harapkan.

Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan beberapa upaya pencegahan untuk mengendalikan COVID-19 adalah penguatan testing, tracing, dan treatment (3T).

Hingga Rabu, 16 Februari, kata Nadia, jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050 sampel. "Aktivitas testing dan tracing kontak erat ini sangat penting dalam mencegah penyebaran," katanya.

Ia mengatakan angka keterisian tempat tidur rumah sakit hingga saat ini belum ada yang melampaui 60 persen di seluruh rumah sakit.

“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” katanya.

Selain informasi soal kasus COVID-19 harian di Jawa-Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!