Jumlah Limbah Medis Meningkat Selama Pandemi, Satags COVID-19: Berpotensi Tularkan Virus dan Bakteri
Ilustrasi-Petugas memindahkan limbah medis (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

DENPASAR – Anggota Bidang Penanganan Satgas COVID-19, Lia Partakusuma menyebut jumlah limbah medis selama pandemi COVID-19 meningkat berkali lipat.

Lia menyebut, peningkatkan jumlah limbah medis berpotensi menularkan virus atau bakteri yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Limbah medis ini berbahaya ke kita. Apa saja bahayanya? Bisa infeksi kalau di dalam limbah, kuman bakteri virus yang bisa membuat orang tertular,” ujar Lia Partakusuma di Menteng, Jakarta Pusat, dikutip VOI BALI, Minggu, 19 Desember.

Contoh penularan melalui limbah medis

Dicontohkan Lia, penularan melalui limbah medis ini ketika seseorang yang terpapar COVID-19 bersin di maskernya. Kemudian, masker itu dibuang dan diambil oleh orang lain untuk dikumpulkan. Disitulah potensi penularan terjadi. Sebab, virus bisa tetap hidup di benda-benda selama beberapa jam.=

"Virus bisa stay di benda padat hingga 5 jam bahkan ada yang 3 hari. Bayangkan gunakan tisu masker kita buang diambil orang lain, orang tersebut potensi tertular," kata Lia.

Di sisi lain, kata Lia, saat kasus COVID-19 sedang tinggi, limbah masker bekas di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) naik sangat tinggi. Bahkan, mencapai 493 ton per hari. Padahal, jika dibandingkan sebelumnya hanya 75 ton per hari. Sehingga, terjadi peningkatan kuantitas limbah masker berkali lipat.

“Yang tadinya 75 ton per hari fasyankes ini, naik 108 ton, naik jadi 300 ton per hari, naik kemarin 493 ton per hari,” katanya.

Karena itu, masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam membuang limbah masker. Sehingga, potensi penularan COVID-19 pun dapat ditekan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jumlah Naik Drastis, Satgas COVID Ingatkan Potensi Penularan Kuman, Bakteri, Virus Lewat Limbah Medis.

Selain informasi soal limbah medis meningkat selama pandemi, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!