DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menerima kunjungan kerja Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Bali pada hari ini, Jumat, 19 November. Mereka berdiskusi soal hubungan kedua wilayah, termasuk sektor pariwisata dan kondisi pandemi COVID-19.
Dalam kunjungannya, Penny Williams didampingi oleh Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthe Griffin. Dia mengaku sangat sedang berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya, sejak menjabat sebagai Dubes Australia untuk Indonesia pada September lalu.
BACA JUGA:
"Saya sangat senang disini, karena Bali punya ikatan yang kuat dengan Australia. Bagi Saya pribadi Bali punya memori indah di masa kecil saya dulu," kata Penny dalam keterangan tertulisnya, dikutip VOI, Jumat, 19 November
Penny berharap kondisi pandemi semakin membaik, kemudian hubungan antara Australia dan Bali akan terus Kami tingkatkan.
"Saya harap tahun 2022 akan semakin baik dan penerbangan bisa lebih dibuka lagi, karena mobilitas warga di dua negara sangat penting untuk menjaga hubungan yang terbina selama ini," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah Australia masih sangat selektif di dalam pembukaan pintu penerbangan. Tapi pembukaan pintu penerbangan perlahan dilakukan melihat situasi COVID-19.
Kasus COVID-19 di Bali sudah melandai
Sementara itu, Wayan Koster menginformasikan pandemi COVID-19 sudah pada kondisi melandai.
"Kita bekerja keras untuk penanganan COVID-19. Kasus baru harian sudah melandai dan stabil di angka satu digit. Bali juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat terutama Presiden dan Kemenko Marves sehingga Bali sudah masuk ke fase yang menggembirakan. Di mana pasien yang sembuh lebih banyak dari yang positif, yang meninggal juga jauh menurun dan lebih sering di angka 0," ujarnya.
Koster juga meyakini, program vaksinasi yang terus dikebut hingga kini telah melebihi target, menjadi faktor utama menurunnya kasus COVID-19 di Bali.
"Saya meyakini ini hasil dari angka vaksinasi yang tinggi, sehingga herd immunity sudah terbentuk," katanya.
Dari data terakhir persentase suntik vaksin dosis pertama di Bali sudah mencapai 108 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua sudah mencapai di angka 88 persen. Angka itu termasuk warga luar Bali dan Warga Negara Asing (WNA).
Namun Koster tetap meyakini penerapan protokol kesehatan (prokes) di Bali terjaga dengan baik di tengah mulai normalnya kegiatan masyarakat.
"Aktivitas memang sudah mulai normal, namun prokes masih ketat. Bersyukur masyarakat Bali sangat disiplin, sekarang saja menurut survei Kemenkes lebih dari 98 persen masyarakat tetap mengenakan masker," papar Koster.
Bali siap terima turis asing
Selain itu, Koster berbicara kesiapan Bali untuk menerima wisatawan atau tamu dari luar negeri juga didukung oleh persiapan Pulau Dewata yang akan menjadi tuan rumah Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 mendatang.
"Untuk itu, sesuai arahan presiden, kita akan tetap menjaga kondisi yang sudah baik ini dengan tata kelola, manajemen dan operasional yang kita siapkan. Saya kira Bali sudah sangat siap," ujarnya.
Koster juga menyinggung hubungan erat Australia dan Bali yang selama ini sudah terjalin baik. Baik dari sisi historis dan psikologis, apalagi terkait sektor pariwisata.
"Australia tentu tidak bisa dipisahkan dari pariwisata Bali, secara psikologis Bali dan Australia sangat dekat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Bertemu Dubes Australia, Gubernur Koster Tegaskan Kasus COVID-19 di Bali Melandai, Siap Terima Turis Asing.
Selain informasi soal kasus COVID-19 di Bali melandai, simak perkembangan situasi terkini hanya di bali.voi.id. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!