JAKARTA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 sebagai tamu undangan.
Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ yang digelar di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Rabu, 3 November.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Presiden Jokowi Bakal Ajak 20 Pimpinan G20 Tinjau Konservasi Mangrove di Bali
03 Desember 2021, 09:07 -
| BERITA
Wapres Ma'ruf Amin Bakal Hadiri Konferensi Islam Internasional di UEA
31 Oktober 2022, 21:14 -
| EKONOMI
Lawatan Jokowi ke UEA Hasilkan Komitmen Bisnis & Investasi Senilai Rp469,9 Triliun
05 November 2021, 12:11
"KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini," ujar Presiden Jokowi sebagaimana siaran pers dikutip Antara, Kamis, 4 November dini hari.
Di hadapan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu yaitu digitalisasi dan transisi energi untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Pangeran Mohammed Bin Zayed sambut baik ajakan Jokowi
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan bahwa Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden Joko Widodo tersebut.
"UAE akan menjadi salah satu tamu undangan untuk KTT G20 di bawah presidensi Indonesia," ujar Menlu.
Menlu juga menjelaskan pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam. Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.
Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA). Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Menurut Menlu, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.
"Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan," ujar Menlu.
Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.
"Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru," jelasnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Presiden Jokowi Undang Pangeran Mohammed Bin Zayed ke KTT G20 Bali.
Selain informasi soal Presidensi G20, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
