BNPB Dukung Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Bali
BNPB berkoordinasi dengan BPBD Bali terkait penanganan COVID-19. (Antara).

Bagikan:

DENPASAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya percepatan pengendalian laju penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 dan pemulihan ekomoni di Provinsi Bali.

Dukungan tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

"Selain guna mengendalikan penambahan kasus COVID-19, dukungan tersebut juga diberikan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi dari sektor wisata di Pulau Dewata, Bali, yang selama ini terdampak pandemi," kata Muhari, dikutip dari Antara, Selasa 3 Agustus.

Pejabat BNPB meninjau posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan COVID-19 di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pada Kamis, 22 Juli hingga Minggu, 25 Juli.

Pastikan penegakan protokol kesehatan berjalan baik

BNPB memastikan upaya penegakan protokol kesehatan yang dilakukan oleh petugas TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, serta pecalang sudah berjalan dengan baik di kedua daerah tersebut.

Pemerintah Provinsi Bali mengaktifkan kembali Posko Satuan Tugas Gotong Royong berbasis desa adat untuk mendukung pengendalian penularan virus corona.

Bali juga mendirikan pos komando Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tingkat provinsi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.

"Selain itu, Satgas tingkat kabupaten/kota hingga desa/kelurahan termasuk desa adat juga dibentuk di sembilan titik," kata Abdul Muhari.

Dalam upaya mengurangi mobilitas warga selama PPKM, ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali melakukan penutupan atau penyekatan di ruas jalan yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain.

Pemerintah provinsi juga mengerahkan personel untuk mengawasi kepatuhan terhadap ketentuan pembatasan waktu operasional pusat perdagangan atau perbelanjaan hingga pukul 20.00 WITA.

BNPB mengawal upaya penanganan COVID-19 mulai dari hulu sampai hilir, termasuk memantau pelaksanaan PPKM, mengecek fasilitas isolasi mandiri dan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, serta memantau pelaksanaan vaksinasi.

"Program vaksinasi ini terus didorong agar kemudian kegiatan ekonomi oleh para pelaku usaha di sektor seni dan wisata di Pulau Dewata segera dapat dipulihkan kembali," kata Abdul Muhari.

Data pemerintah menunjukkan, jumlah akumulatif warga yang terserang COVID-19 Provinsi Bali hingga Senin, 2 Agustus, sebanyak 78.509 orang dengan perincian 12.911 orang yang masih dalam perawatan, 63.367 orang sudah sembuh, dan 2.231 orang meninggal dunia.

Selain informasi soal BNPB dukung penanganan COVID-19 di Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!