Cara Plt Ketua KPU Ilham Saputra Hadapi Godaan dan Jaga Netralitas Saat Pemilu
Plt Ketua KPU RI Ilham Saputra (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI).

Bagikan:

JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Ilham Saputra membagikan siasat menghadapi godaan kiri dan kanan agar tidak tersandung kasus etika dan hukum seperti pendahulunya, Arief Budiman.

“Sebagai anggota KPU kami berupaya untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan. Misalnya memanipulasi suara, kemudian juga melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan moralitas,” ujar Ilham kepada VOI

Cara Plt Ketua KPU Ilham Saputra hadapi godaan

Menjadi anggota KPU ibarat duduk di kursi panas, sebab bakal banyak godaan yang datang, terlebih di masa pemilihan umum (Pemilu).

Untuk menghindari pelanggaran etik, Ilham lebih suka menghindar ketimbang bertemu dengan pihak yang berkaitan dengan pemilu.

“Biasanya orang itu datang saat rekapitulasi, mereka mencoba mengubah suara. Kalau sudah begitu saya selalu menghindari pertemuan-pertemuan yang mengajak di luar.” ucap Ilham

Selain itu, Ilham juga memegang teguh prinsip dengan tidak menjadikan KPU sebagai ladang cuan supaya dapat terhindar dari godaan kanan kiri.

“Saya tidak berani melanggar apa yang saya janjikan/sumpah. Ini soal prinsip dan hal seperti itu harus dijaga. Kalau mau kaya ya bisnis saja di luar, jangan di KPU,” ucap Ilham.

Cara Ilham menjaga netralitas di masa pemilu

Menurut Ilham, menjaga netralitas sangat lah penting. Mengapa demikian? Sebab KPU adalah lembaga yang paling disorot publik di masa pemilu.

Ilham tidak menampik bahwa setiap orang pasti memiliki kecenderungan. Namun, saat sudah menjadi anggota KPU RI, ia harus bekerja sesuai aturan di atas semua golongan.

Ilham menegaskan, saat melakukan pelayanan kepada masyarakat pemilih, KPU melayaninya harus dengan porsi yang sama.

“Kami akan melayani sesuai dengan porsi yang ada. Menjaga keadilan dalam memperlakukan calon dengan sama. Sampai saat ini laporan soal netralitas tidak terjadi,” tutur Ilham.

“Sama halnya yang terjadi pada abang saya (Yuga Aden) di Tim Sandiaga Uno. Dia bekerja di sana sebagai profesional sejak Sandiaga Uno menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Kemudian saya sudah nyatakan kepada teman-teman di KPU RI kalau saya punya abang sebelumnya dia adalah jurnalis yang bekerja profesional dengan Sandiaga Uno.  Selama saya bertugas Yuga tidak bisa mempengaruhi saya. Selama saya declare soal ini menurut aturan KPU tidak masalah,” tutur Ilham lagi.

Berita selengkapnya dapat dibaca di VOI dengan judul Eksklusif, Begini Trik Ilham Saputra Melawan Godaan di Singgasana KPU RI.