Penyuntikan Vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk TNI di Bali, NTB & NTT Sudah Capai 80 Persen
Penyuntikan vaksin COVID-19 untuk anggota TNI. (Antara)

Bagikan:

DENPASAR – Program penyuntikan vaksin COVID-19 tahap pertama untuk anggota TNI di  wilayah Kodam IX/Udayana, yakni Bali, NTT dan NTB dengan vaksin AstraZeneca sudah mencapai 80 persen.

Informasi ini disampaikan oleh Kakesdam IX/Udaya Kolonel Ckm dr I Made Mardika pada Minggu, 4 April 2021.

“Vaksinasi AstaZeneca untuk Kodam IX Udayana, sudah 80 persen untuk tahap pertama dan akan menunggu lagi selanjutnya tahap kedua,” ujar Mardika, dikutip VOI dari Antara, Senin, 5 April.

16 ribu personel TNI menerima vaksin AstaZeneca

Mardika menyampaikan, vaksin Covid-19 AstraZeneca disuntikkan kepada 16 ribu anggota TNI yang bertugas di Kodam IX/Udayana. Rinciannya, 7 ribu vial untuk TNI di Bali, 7 ribu vial di NTT dan 2 ribu vial di NTB.

“Pekan ini ditargetkan sudah habis untuk AstaZeneca. Meskipun ada KIPI atau efek sampung pasca vaksinasi, ya masih ringan seperti alergi, gatal-gatal dan demam ringan,” katanya.

Dia menyebut, setelah vaksinasi COVID-19 tahap pertama, para anggota TNI harus menunggu 8-12 pekan untuk penyuntikan vaksin tahap kedua.

Menurutnya, vaksin AstaZeneca lebih banyak memunculkan efek samping ketimbang vaksin Sinovac. Beberapa efek samping yang muncul yakni demam gatal-gatal dan alergi.

“Hal ini mungkin karena AstraZeneca awalnya digunakan untuk vaksin pada lansia, sekarang dipakai untuk vaksinasi dari umur 18-59 tahun. Kandungannya juga berbeda, kalau AstraZeneca itu kuman yang dimatikan, kalau Sinovac itu kuman yang dilemahkan,” terangnya.