DENPASAR - Advokat, kurator dan pengurus Wibhisana and Partner, Yudhi Wibhisana mendesak pemerintah untuk memulihkan sektor pariwisata Bali yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi COVID-19. Pemulihan pariwisata tersebut sangat penting agar kondisi perekonomian Bali bisa kembali bangkit.
Yudhi yang jadi pembicara dalam talkshow Bankruptcy dan Restructuring Forum 2022 bertema Recover (Bali) Together: Menanti Solusi Pemulihan dan Kelangsungan Usaha yang diselenggarakan, Sabtu, 11 Agustus, berharap pariwisata Bali bisa kembali pulih seperti sebelum pandemi.
BACA JUGA:
"Di mana kunjungan wisatawan domestik ke Bali mencapai 10,5 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 6,3 juta," kata Yudhi, dikutip dari VOI.
Bali jadi etalase pariwisata Tanah Air
Yudhi menilai, pemerintah sewajarnya memperhatikan kondisi Bali saat ini. Apalagi, pulau ini adalah etalase pariwisata Tanah Air.
"Jika ini berhasil maka pertumbuhan ekonomi Bali akan mencapai 5,3 persen melebihi pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi sektor pariwisata (sektor tersier) mencapai 61 persen dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDBR) Bali," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka A. A. Sukawati atau Cok Ace juga membenarkan perekonomian di Bali menjadi yang terendah di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat dampak COVID-19.
Adapun dalam kegiatan itu, hadir Gede Agus Maha Usadha; Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri lndonesia (KADIN) Provinsi Bali Bidang Pariwisata dan lnvestment, Ryanto Piter; dan Akuntan Publik Joachim Adhi Piter Poltak dan Rekan, Putu Subada Kusuma.
Kemudian hadir juga Wakil Ketua Bidang Legal PHRI BPD Provinsi Bali, dan Darmawijaya dan perwakilan industry BPR yang dimoderatori Raja Basar A N Harefa.
Artikel ini telah tayang dengan judul Demi Kebangkitan Ekonomi Usai Digempur COVID-19, Pemerintah Diminta Pulihkan Pariwisata di Bali.
Selain informasi soal pemerintah didesak pulihkan pariwisata Bali, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.