DENPASAR - Cara menyimpan daging supaya awet dan tahan lama wajib diperhatikan, mengingat, sebentar lagi hari raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban akan segera tiba.
Tak banyak yang tahu kebiasaan mencuci daging sebelum menyimpannya justru menjadi cara yang salah dan membuat daging cepat membusuk. Ada baiknya daging tak dicuci sebelum memasukkannya ke kulkas, lalu freezer.
BACA JUGA:
Dirangkum dari laman Herworld, berikut beberapa cara efektif menyimpan daging qurban agar awet dan tetap tahan lama.
Jangan dicuci
Kebiasaan mencuci atau tidaknya daging sebelum disimpan, kerap jadi perdebatan. Namun, cara ini ada baiknya dihentikan. Karena, kalau dicuci pakai air kran, nanti kumannya masuk ke pori, dan daging cepat membusuk. Akan lebih baik daging dicuci ketika dimasak saja.
Potong kecil-kecil
Jika mendapatkan jatah daging qurban sampai 2-4 kilogram, ada baiknya tidak langsung dimasukkan ke freezer begitu saja. Namun, potonglah kecil-kecil, masukkan ke plastik ukuran 1/2 atau 1 kilogram. Saat akan memasak barulah ambil 1 kantong. Selebihnya biarkan beku di freezer. Dengan begini, daging bisa tahan awet sampai satu tahun.
Masukkan ke dalam freezer
Sebelum dimasukkan ke freezer, mampirkan dulu daging di kulkas sejuk selama 4-5 jam. Setelah dingin barulah daging dimasukkan ke dalam freezer.
Perhatikan suhu freezer
Saat menyimpan daging ke dalam freezer, ada baiknya memerhatikan suhunya agar tidak terlalu rendah, karena dapat mematikan bakteri di dalam daging. Sebaiknya mengatur suhu freezer di suhu minus 18 derajat Celcius. Dengan begini, daging bisa jadi tahan hingga tiga bulan, asalkan tidak terlalu sering membuka tutup freezer karena lonjakan kenaikan suhu dapat memberi celah bakteri berkembang biak.
Plastik bening atau tupperware
Siapkan plastik bening atau tupperware untuk menyimpan daging di dalam kulkas.
Pisahkan daging
Saat mendapat jatah daging kurban, biasanya publik akan memasukkan ke dalam kulkas tanpa melihat isinya terlebih dahulu. Padahal, akan lebih baik jika memisahkan jenis daging, misalkan sapi dan kambing ke dalam dua kantong terpisah. Ini penting agar bau dan bakteri setiap daging yang berbeda saling berpindah.
Pisahkan jeroan
Tidak hanya memisahkan mana yang daging sapi dan kambing, tapi pisahkan juga daging dengan jeroan. Karena, disebutkan jeroan mengandung bakteri yang lebih banyak dibanding daging.
Pisahkan hati dan ginjal
Daging juga mesti dipisah dari bagian hati dan ginjal. Untuk penyimpanan keduanya, ada baiknya diiris-iris, dan dikemas. Hati biasanya cenderung basah dan mengeluarkan darah yang buat daging bisa jadi basah dan cepat busuk. Sedangkan, ginjal kadang berbau.
Beri tanda
Tidak ada salahnya memberi tanda atau kode dan tanggal penyimpanan. Ini penting dilakukan agar menghindari daging tersebut tercampur dengan daging baru atau sekadar mengingatkan tanggal penyimpanan.
Mencairkan daging beku
Ketika mau masak daging beku, ada baiknya tidak mencairkan daging beku pakai air panas. Taruhlah daging beku (yang masih dalam plastik) di bawah air kran suhu normal. Jika daging sudah empuk lagi, barulah dicuci, tiriskan dan siap dimasak.
Artikel ini telah tayang dengan judul Cara Menyimpan Daging agar Awet dan Tahan Lama.
Selain informasi soal cara menyimpan daging supaya awet dan tahan lama, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.