Berita Bali Terkini: Kadinkes Minta Warga Tak Panik Soal Temuan Kasus COVID-19 Subvarian Omicron di Pulau Dewata
Ilustrasi pasien COVID-19. (Antara).

分享:

DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinnkes) Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom meminta warga tidak panik soal temuan kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Pulau Dewata. 

“Kami menghimbau masyarakat Bali jangan panik, karena melihat kasus kemarin yang ditemukan (pada) empat orang, sesuai info Kementerian Kesehatan, tiga orang tanpa gejala sama sekali, dan satu orang gejala ringan tenggorokannya sakit. Itu saja,” kata Gede Anom di Denpasar, Senin, 13 Juni, dikutip dari Antara

Subvarian Omicron tak pengaruhi kasus COVID-19 di Bali 

Oleh karena itu, ia menilai temuan itu tidak terlalu mempengaruhi situasi COVID-19 di Bali yang saat ini landai dan terkendali.

Walaupun demikian, ia meminta masyarakat Bali yang belum menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga segera datang ke sentra vaksinasi terdekat agar mendapatkan penguat/booster.

“Yang paling signifikan sekali laksanakan booster. Bagi yang belum vaksin ke-3, kami berharap masyarakat untuk melaksanakan vaksin booster karena itu yang menjaga kita dari varian-varian apapun yang terjadi. Itu yang menjaga imun dan memperkuat imun kita,” kata Gede Anom.

Terkait itu, Dinas Kesehatan Bali bakal menggenjot vaksinasi dosis ketiga agar 100 persen warga mendapatkan booster vaksin COVID-19.

“(Kami akan) gencarkan vaksin, (khususnya) vaksin booster. Sekarang sudah ada himbauan, nanti kami akan kembali menghimbau masyarakat sampai banjar-banjar, karena di sana tempat kami melaksanakan booster,” kata dia.

Di samping itu, Kadinkes Bali juga meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk di antaranya mengenakan masker.

Penggunaan masker itu penting untuk mereka yang berkegiatan di dalam ruangan, para warga lanjut usia (lansia), mereka yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), dan siapa pun yang sakit flu, batuk, dan pilek.

“Sesuai himbauan pemerintah pusat, silakan masyarakat yang mau berpergian di luar tidak pakai masker, karena itu sesuai himbauan pemerintah pusat. Tetapi, bagi lansia, atau yang punya komorbid, atau yang sedang batuk pilek (agar) tetap pakai masker,” kata Gede Anom.

Kementerian Kesehatan minggu lalu (10/6) mengumumkan empat kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Provinsi Bali. Empat kasus positif itu terdeteksi di Bali sejak Mei 2022, tetapi hasil pemeriksaan yang menunjukkan varian virus keluar pada 9 Juni 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan per Senin ada total delapan kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Empat kasus itu ditemukan di Bali, sisanya di Jakarta.

Untuk kasus di Bali, tiga di antaranya merupakan penularan dari luar negeri, yaitu dari Amerika Serikat, Brazil, dan Mauritius. Sementara itu, satu kasus di Bali merupakan penularan lokal.

Selain informasi soal Kadinkes minta warga tak panik soal temuan kasus COVID-19 subvarian Omicron di Bali, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.