Sudah Tayang di Bioskop, Begini <i>Review Film Pintu Surga Terakhir</i>
Adegan Film Pintu Surga Terakhir

分享:

DENPASAR – Film Pintu Surga Terakhir yang dibintangi oleh Cut Meyriska, Roger Danuarta dan Indro Warkop telah tayang di bioskop pada Kamis, 11 November.

Pintu Surga Terakhir adalah film pertama yang dirilis Falcon Pictures setalah pandemi COVID-19 dengan tema keluarga.

Review film Pintu Surga terakhir

Film ini mengisahkan seorang anak perempuan bernama Irma (Cut Meyriska) yang tinggal hanya bersama sang ayah (Indro Warkop). Di usianya yang telah menginjak 30 tahun, Irma sukses memiliki butik sendiri dengan beragam baju gamis yang didesain sendiri.

Kesuksesan ini juga ditambah dengan nilai diri Irma yang suka ikut kajian. Sempurna kira-kira, cantik, kaya, bertalenta, dan religius. Tapi, seperti kebanyakan yang terjadi di keluarga Indonesia, sesukses apapun wanita selama belum menikah belum dianggap sukses.

Irma ogah menikah meski kerap dipaksa oleh sang ayah. Dari kajian, Irma mantap untuk berbakti pada ayahnya sebagai pintu surga terakhir setelah ibunya meninggal dunia. Setelah menikah, Irma kuatir lebih patuh kepada suami sehingga tak bisa merawat ayahnya dengan maksimal.

Keyakinannya goyah ketika bertemu dengan Yusuf (Roger Danuarta). Fotografer untuk produk fashion Irma ini ternyata kakak kelas yang ditaksir Irma waktu SMA. Roger ingin serius, tapi Irma gamang.

Dari awal, film ini menunjukkan kedekatan Cut Meyriska dan Indro Warkop. Chemistry keduanya begitu meyakinkan. Sutradara Fajar Bustomi nampaknya sengaja mengulur cerita untuk menunjukkan detail-detail perhatian bapak dan anak itu. Tak banyak yang ditawarkan sebenarnya dalam film ini, gambar, skenario, musik, dan cerita sederhana semua.

Bisa dibilang setengah cerita film ini dominasi Indro yang pertama kali main drama keluar dari karakternya di Warkop DKI. Sedrama apapun, Indro tetaplah jago melawak dan mencairkan suasana, sehingga film ini tak terasa membosankan pada akhirnya.

Apalagi, Cut Meyriska dan Roger Danuarta mampu melepas status mereka suami istri. Bunga-bunga cinta bisa ditampilkan oleh mereka dengan canggung dan menarik, persis seperti orang yang baru jatuh cinta.

Menjelang akhir, baru ketahuan niat Fajar Bustomi membuat cerita ini berjalan perlahan dan tak banyak intrik. Ceritanya sederhana, tentang kehidupan yang pasti dirasakan penonton juga. Tentang bapak dan anak, tentang pertanyaan kapan nikah, juga tentang jatuh cinta.

Dari kesederhanaan itu, saat konflik utama dihadirkan, tiba-tiba hati merasakan sedih, perih. Sederhana tapi mengena, Pintu Surga Terakhir cocok untuk ditonton dengan keluarga.

Artikel ini telah tayang dengan judul Review Film Pintu Surga Terakhir, Kisah Cinta Pertama Anak Perempuan pada Ayahnya: Sederhana tapi Mengena.

Selain informasi soal film Pintu Surga Terakhir, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!