Jazz Gunung Bromo 2023 Sajikan Musisi Lintas Generasi dengan Warna Musik Berbeda
Ardhito Pramono (Instagram @jazzgunung)

Bagikan:

JAKARTA - Untuk ke-15 kalinya, Jazz Gunung Bromo hadir dan menyapa penikmat musik Tanah Air. Pada penyelenggaraan hari pertama, Jumat, 21 Juli, enam penampil dari berbagai generasi dengan warna musik yang berbeda dihadirkan.

Salma Salsabil tampil sebagai pembuka hari pertama Jazz Gunung Bromo 2023. Dari enam lagu yang dibawakan, juara Indonesian Idol musim ke-12 itu turut membawakan single miliknya yang berjudul Menghargai Kata Rindu.

Salma Salsabil (Instagra @jzzgunung)

Tak heran melihat kehadiran Salma sebagai pembuka kali ini. Pasalnya, ia kerap dianggap sebagai talenta musik asli Probolinggo sejak penampilannya di Indonesian Idol.

Penampil kedua, hadir kelompok musik Deredia yang mengusung warna musik tahun 1950-an. Tak kurang dari 11 repertoar dibawakan oleh Louise Monique Cs.

Beberapa lagu dari album Bianglala yang dirilis Juni lalu turut dibawakan Deredia, di antaranya Pergi Tamasya, Bala-Bala, Menanti Kekasih, Lagu Dansa, Senandung Perpisahan, dan Malam Bergelora.

Deredia (Instagra @jzzgunung)

Kemudian, gitaris sekaligus vokalis legendaris Mus Mujiono tampil bersama SweetSwingNoff. Ia memainkan sejumlah lagu hits miliknya seperti Arti Kehidupan dan Tanda-Tanda.

Mus Mujiono juga tampil membawakan lagu Beyond The Sea dari George Benson. Di tengah hawa dingin Bromo, penampilan musisi 63 tahun itu berhasil membuat penonton bernostalgia, terutama saat ia memainkan improvisasi khasnya, scratch vokal dengan mengikuti melodi gitar.

Mus Mujiono (Instagram @jazzgunungbromo)

Penampilan Mus Mujiono menutup sore di Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, tempat berlangsungnya Jazz Gunung Bromo 2023.

Setelah istirahat beberapa saat, penyanyi asal Belanda, Henk Kraaijeveld tampil dengan formasi quintet, diiringi kibor, contrabass, drum dan saksofon.

Henk Kraaijeveld nampak menikmati momen-momen saat bermain di Jazz Gunung Bromo 2023. Di sela-sela penampilannya, ia mencoba berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh penonton yang hadir.

Henk Kraaijeveld (Instagra @jzzgunung)

Setelah tampil, Henk Kraaijeveld mengunggah kembali unggahan akun Instagram Jazz Gunung pada Insta Story miliknya. Ia menyanjung apa yang dilihat dan dirasakannya saat tampil.

“Wow, what a lovely stage, wonderful audience and great technicians tonight at @jazzgunung,” tulis Henk Kraaijeveld dalam unggahannya.

Henk Kraaijeveld menjadi satu-satunya penampil dari luar negeri yang bermain di hari pertama. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penampilan Atiek CB yang berkolaborasi dengan Blue Fire Project yang dipimpin Bintang Indrianto.

Atiek CB terlihat lepas saat membawakan lagu-lagu terbaik yang pernah dinyanyikannya pada era 1980-an hingga 1990-an. Ia tampil memukau penonton layaknya lady rocker muda.

Membawakan tujuh repertoar, di antaranya Optimis dan Terserah Boy, Atiek menghampiri seluruh sudut arena dan mengajak penonton bernyanyi bersamanya. Ia pun tak sungkan menodongkan mikrofon langsung ke hadapan penonton yang ikut bernyanyi bersama.

Atiek CB (Instagram @jazzgunung)

Penampilan energik Atiek CB dilanjutkan dengan Ardhito Pramono sebagai penutup Jazz Gunung Bromo 2023 hari pertama.

Dalam penampilannya, Ardhito mengajak penyanyi senior Margie Segers untuk berduet membawakan lagu Kata Hatiku.

Ardhito Pramono dan Margie Segers (Instagram @jazzgunung)

Ardhito Pramono menutup penampilannya dengan membawakan Wijayakusuma, lagu yang berada dalam album ketiganya yang dirilis pada 2022 lalu.