DENPASAR – Menjadi orang yang produktif merupakan hal positif dan menjadi dambaan setiap orang.
Akan tetapi, terlalu terobsesi dengan produktifitas bisa berdampak bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Obsesi yang berlebihan terhadap produktifitas akan membuat Anda menderita toxic productivity alias produktivitas beracun.
BACA JUGA:
Lantas, apa itu toxic productivity?
Produktivitas beracun pada dasarnya adalah keinginan yang tidak sehat untuk menjadi produktif setiap saat, dengan segala cara. Ini adalah kebutuhan untuk bekerja lebih keras di tempat kerja atau di rumah, bahkan ketika itu tidak diharapkan dari Anda. Bagi mereka yang menderita hal ini, terlalu banyak tidak pernah cukup, kata Simone Milasas, seorang pelatih bisnis.
"Produktivitas beracun dapat membuat Anda merasa gagal jika tidak terus-menerus melakukan sesuatu. Ketika produktivitas beracun memimpin hidup, Anda menilai diri sendiri setiap hari dengan hanya apa yang belum dilakukan, daripada melihat apa yang telah Anda capai,” jelasnya.
Banyak orang memiliki pola produktivitas beracun selama masa pandemi ini, ujar Kathryn Esquer, seorang psikolog. Penyebab utamanya karena semua rutinitas rutin dihentikan sementara. Tiba-tiba, Anda memiliki jumlah waktu luang yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, daripada menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat, mengisi ulang, dan memulihkan diri, Anda mungkin memilih untuk lebih banyak bekerja sebagai cara untuk merasa layak, terpenuhi, dan terkendali.
Kathryn mengatakan, “Secara umum, ketika lingkungan memberikan menghadirkan stressor atau ancaman yang di luar kendali, Anda sering mendapati diri berfokus pada hal-hal kecil di lingkungan terdekat yang dapat dikendalikan, seperti membersihkan rumah atau lebih banyak bekerja. Masalahnya, itu sebenarnya menutupi stres dan ketidaknyamanan sebenarnya dari situasi saat ini.”
Lagipula, ketika Anda begitu terpaku menjadi terlalu produktif Anda sebenarnya berisiko menjadi kurang produktif karena pada akhirnya akan kehabisan tenaga. Terlebih lagi, produktivitas beracun juga bisa mempengaruhi hubungan karena mungkin akan lebih mudah merasa marah dan frustasi dengan orang-orang terdekat.
Intinya, Simone mengingatkan bawah jika Anda terjebak dalam siklus produktivitas beracun, itu akan sangat melelahkan fisik Anda. Selain tenaga akan terkuras hanya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja, respons alami Anda untuk selalu marah dengan orang-orang tersayang yang juga akan membuat Anda lelah secara mental.
Artikel ini telah tayang dengan judul Produktivitas Beracun yang Bisa Bikin Lelah Fisik dan Mental.
Selain informasi soal toxic productivity, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!