DENPASAR – Setiap tahun menjelang atau tepat saat peringatan Hari Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenakan pakaian adat Nusantara. Baju adat yang dipakai oleh Presiden selalu menjadi sorotan.
BACA JUGA:
Berdasarkan filosofinya, setiap busana daerah memiliki nilai luhur yang disimbolkan dalam perlengkapan berbusana.
Apa saja pakaian daerah beserta nilai luhur yang perlu Anda ketahui? Berikut busana daerah yang dipakai Jokowi dalam 5 tahun terakhir.
1. Busana Adat Urang Kanekes, dipakai ketika sidang tahunan MPR RI 2021
Busana adat Urang Kanekes yang merupakan pakaian dikenakan kelompok masyarakat adat Badui. Kelengkapan busana meliputi setelan atasan dan bawahan berwarna hitam dengan lencana merah putih di dada sebelah kiri.
Ditambah dengan udeng kepala berwarna biru, sandal, dan tas rajut. Masker berwarna senada dengan warna pakaian juga dikenakan Jokowi.
Busana adat Badui yang menjadi ciri khas adalah warnanya, dominan hitam dan putih. Lebih filosofis lagi, pakaian tersebut terbuat dari bahan-bahan alam yang ada disekitar kawasan tinggal. Dibuat dari kapas untuk pakaiannya.
Warna putih menyimbolkan kehidupan yang suci serta tidak terpengaruh budaya luar. Pakaian ini, yang berwarna putih, tanpa dijahit, dan dikenakan dengan disangsangkan sehingga disebut dengan Jamang Sangsang, hanya dipakai Suku Badui Dalam. Untuk Suku Badui Luar, mengenakan pakaian berwarna hitam.
2. Baju Adat Bugis pada sidang tahunan MPR RI 2017
Pakaian dengan sarung berwarna bernuansa oranye dan merah keemasan dilengkapi atasan hitam serta songkok dikenakan Jokowi dalam acara yang sama, sidang tahunan MPR RI, tahun 2017.
Busana Adat Bugis dikenal dengan Baju Bodo, yang merupakan pakaian adat tertua. Berbahan tenun dari kapas yang dipilin kemudian disatukan menjadi benang.
Dilansir Keranjang Budaya, Senin, 16 Agustus, penelitian tertulis dalam buku The Travel of Marcopolo menyebutkan bahwa kain muslin –atau sejenis kain yang dipakai Baju Bodo- dikenal sejak abad ke-9 dan sama dengan yang digunakan di Mosul (Irak). Setiap warna sarung yang digunakan memiliki makna.
3. Baju Adat Aceh saat menghadiri Upacara Kemerdekaan RI tahun 2018
Busana Adat Aceh yang dipakai Jokowi terdiri dari sejumlah item yang memiliki makna dan berdasarkan tradisi. Penutup kepala disebut kupiah meukeutop yang terbuat dari kain tetron berwarna merah, hijau, kuning, dan hitam.
Pakaian atasan disebut bajee, yaitu atasan lengan panjang berwarna hitam dengan sulaman kasab di ujung lengan. Dan pada bahu kanan dipasangkan boh ru bungkoh yang berupa hiasan dan berfungsi sebagai bungkusan.
Pakaian tersebut melambangkan kepemimpinan, kewibawaan, kekuasaan, hingga kebijaksanaan. Potongannya sangat elegan sehingga memberi kesan memiliki prinsip yang jelas. Warna polos melambangkan kesedehanaan dan penutup kepala menyimbolkan mampu mengayomi.
4. Busana Adat Sasak, Nusa Tenggara Barat di Istana Merdeka tahun 2019
Saat menghadiri upacara detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 pada 17 Agustus 2019, Jokowi mengenakan busana adat Sasak.
Tiga item penting dalam busana adat Sasak adalah udeng atau penutup kepala, baju atasan, dan kain kamben yang melilit pinggang. Udeng menyimbolkan dua kutub –negatif dan positif- yang saling bertemu maka menjadi netral. Udeng juga jadi simbol pengendalian diri.
Pakaian atasan mengibaratkan kesucian dan kamben melambangkan memegang kebenaran serta dharma.
5. Baju Adat Nusa Tenggara Timur tahun 2020
Saat menghadiri Upacara Peringatan detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Presiden Jokowi mengenakan busana dari kain tenun dengan motif Berantai Kaif Nunkolo. Motifnya merupakan modifikasi dari bentuk belah ketupat dengan batang di tengah, ini dimaknai sebagai sumber air.
Tepiannya bergerigi, melambangkan wilayah berkelok dan berbukit. Sedangkan warna merah, melambangkan keberanian pria Nunkolo. Tas sirih pinang yang tersampir di samping, menjadi aksesoris yang estetis.
Artikel ini telah tayang dengan judul Mengenal Filosofi 5 Pakaian Adat Nusantara yang Pernah Dipakai Jokowi.
Selain informasi soal pakaian adat yang pernah dipakai Jokowi, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!