Bagikan:

YOGYAKARTA – Ortu mungkin pernah mengetahui bahwa anak terkadang berbohong untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anak-anak ADHD terkadang juga berbicara sebelum berpikir. Untuk anak-anak yang lebih besar, berbohong tentang sesuatu yang serius. Tetapi, kebohongan tentu tidak boleh dilakukan. Sebagai orang tua, penting untuk kenal apa alasan anak-anak berbohong. Lebih penting lagi, hindari merespons dengan melabeli atau memojokkan anak. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Alasan anak-anak berbohong

Dipahami secara umum bahwa kebohongan itu ketidakbenaran yang nyata. Menurut psikolog klinis Matthew Rouse, Ph.D., terkadang kebohongan dimulai secara tiba-tiba dan intens. Ini alasan kenapa anak-anak berbohong:

2. Menguji perilaku yang menurut mereka baru

Alasan pertama yang mendorong mereka berbohong adalah karena mereka telah menemukan ide baru dan mencobanya. Ini sama seperti mereka melakukan pada kebanyakan jenis perilaku untuk melihat apa yang terjadi. Mereka akan bertanya-tanya, apa yang terjadi jika berbohong tentang situasi tertentu, apa manfaatnya, apa yang akan terjadi setelahnya, dan apa yang akan mereka dapatkan.

alasan kenapa anak-anak berbohong
Ilustrasi alasan kenapa anak-anak berbohong (Freepik)

3. Mendapat persetujuan dan meningkatkan harga diri

Anak-anak yang kurang percaya diri mungkin berbohong dengan mengatakan hal yang muluk-muluk agar tampak lebih mengesankan, Istimewa, atau berbakat. Ini dilakukannya untuk meningkatkan harga diri dan membuat ia terlihat baik di mata orang lain.

4. Untuk mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri

Anak-anak yang mengalami kecemasan atau depresi, mungkin berbohong tentang gejala mereka untuk mengalihkan perhatian, catat dokter Rouse. Anak-anak mungkin mengecilkan masalah mereka dengan mengatakan sesuatu seperti “Tidak, tidak, saya tidur nyenyak tadi malam”. Ini dilakukan anak karena tidak ingin orang-orang terdekatnya khawatir.

5. Berbicara sebelum berpikir

Psikolog klinis Carol Brady, Ph.D. dilansir Child Mind Institute, Kamis, 27 Maret, mengatakan bahwa anak-anak ADHD mungkin berbohong karena impulsivitas. Salah satu cirinya, mereka berbicara sebelum berbikir. Terkadang mereka benar-benar lupa. Misalnya tentang pasien Brady, mengatakan bahwa ia benar-benar mengira sudah mengerjakan tugasnya tetapi ternyata belum. Ketika ini terjadi, anak-anak dengna ADHD membutuhkan bantuan untuk melengkapi ingatan mereka dengan menggunakan teknik tertentu. Seperti daftar periksa, batas waktu, dan agenda.

6. Kebohongan putih

Untuk membuat keadaan menjadi lebih rumit, dalam situasi tertentu orang tua mungkin malah mendorong anak untuk berbohong putih demi menjaga perasaan seseorang. Dalam kasus ini, kebohongan putih dilakukan untuk keterampilan sosial.

Setelah mengetahui apa saja daftar alasan yang mungkin mendorong anak berbohong, ortu penting untuk cek kebenaran. Kemudian setelah menemukan alasannya, ortu perlu menjelaskan pada anak tentang konsekuensi yang sesuai dengan level kebohongan. Selanjutnya, berikan kesempatan anak untuk merefleksikan situasi tersebut sehingga mendorong mereka selanjutnya supaya berperilaku dan berkata benar.

Hal yang tidak boleh dilakukan ortu dalam merespons kebohongan anak, yaitu jangan melabeli anak sebagai seorang pembohong. Brady berpendapat, menyebut anak sebagai pembohong adalah kesalahan besar. Luka yang ditimbulkan dari pelabelan lebih besar daripada apa yang harus anak-anak hadapi setelah ia berbohong. Ini membuat anak berpikir ibu/ayah tidak akan percaya kepadaku dan membuat mereka merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan membentuk pola berbohong selanjutnya.

Kalau anak berbohong, hindari memojokkannya. Alih-alih bertanya kepada anak dengan pernyataan yang membuat mereka terpojok, lebih baik mengatur kata-kata dan memberi kesempatan untuk membicarakan alasan kenapa anak tidak berkata jujur.