YOGYAKARTA - Selain menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi di berbagai negara, kopi diikuti juga dengan banyak mitos. Namun, apakah mitos tersebut valid dan dapat dipercaya? Seperti makanan yang lain, kopi juga membawa banyak mitos yang sejak dulu beredar. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa mitos tentang kopi paling popular yang banyak dipercara.
Semua mitos tersebut memang tidak sepenuhnya salah, tapi ada beberapa penjelasan seputar mitos ini yang dapat dipelajari.
Mitos tentang Kopi Paling Populer
Dilansir dari Antara, di bawah ini adalah enam mitos kopi yang populer di kalangan penggemar kopi:
Pemicu kemunculan penyakit
Dalam beberapa penelitian tentang kopi, terungkap fakta bahwa mengonsumsi tiga cangkir kopi setiap harinya itu setara dengan 300 miligram kafein. Namun, perlu diketahui hal tersebut sama sekali tidak akan mengganggu kesehatan seseorang.
Namun, jika orang tersebut mempunyai riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan detak jantung sementara. Namun, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan zat kafein yang ada di dalamnya.
Bikin insomnia
Di dalam kopi terdapat kandungan kafein, yaitu zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kafein juga memiliki fungsi sebagai stimulan, tetapi jika dikonsumsi setelah makan siang, zat tersebut akan diproses melalui hati dengan sangat cepat.
Namun dalam waktu empat jam, sebanyak 75 persen kafein itu akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Jadi, jika Anda minum kopi di siang hari, semestinya tidak memberikan efek apapun terhadap waktu tidurnya di malam hari.
Turunkan berat badan
Tak lupa ada mitos bahwa kopi memberikan manfaat untuk menurunkan berat badan. Meskipun sebenarnya belum ada bukti cukup yang menunjukkan hal tersebut.
Efek stimulan dari kafein itu memang dapat meningkatkan metabolisme tapi jumlahnya sangat sedikit. Sehingga hal ini tidak cukup untuk membantu seseorang dalam menurunkan berat badan secara permanen. Zat kafein ini juga dapat mengurangi nafsu makan walaupun untuk sementara dan waktu yang singkat.
Kopi sebabkan dehidrasi
Kopi juga menyebabkan dehidrasi karena kopi bersifat diuretik atau buang air kecil berlebihan. Namun, hal tersebut dibantah oleh ahli gizi.
"Memang benar kopi menyebabkan diuretik, tapi karena itu cair. Efek diuretik diimbangi dengan jumlah air yang di kandungannya. Bukan artinya jadi dehidrasi," jelas ahli gizi Amy Shapiro.
Ibu hamil tak boleh minum kopi
Berbagai penelitian sudah menyimpulkan pengaruh minuman berkafein pada organ reproduksi wanita. Peneliti menyarankan untuk tetap mengonsumsi minuman berkafein dalam kadar yang aman untuk ibu hamil dan yang akan melahirkan.
Hingga saat ini dengan berbagai penelitian yang dilakukan, para ahli belum mendapatkan kesimpulan tentang hubungan yang signifikan antara ibu hamil dan konsumsi kafein. Bahkan pada penelitian besar juga belum ditemukan hubungan antara konsumsi kafein dengan kecacatan bayi saat lahir.
Kafein sebabkan kecanduan
Banyak orang yang beranggapan bahwa sekali mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi dapat menyebabkan kecanduan. Efek adiktif ini juga masih banyak diyakini oleh hampir sebagian besar masyarakat.
Menurut para ahli, kafein tidak secara langsung menjadikan seseorang kecanduan kopi. Namun, konsumsi kafein dapat menimbulkan gejala yang sangat tidak nyaman jika seorang 'pecandu' kopi berhenti minum kopi secara tiba-tiba.
Gejala konsumsi kopi dapat menimbulkan gangguan berupa sakit kepala, gemetar dan gangguan yang lain. Pada umumnya gejala ini hanya akan berlangsung selama satu hari dan dapat diatasi dengan cara menurunkan intensitas minum kopi secara bertahap.
BACA JUGA:
Demikianlah ulasan mengenai mitos tentang kopi paling populer. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.