Mengapa Sering Menguap Padahal Enggak Ngantuk?
Ilustrasi menguap (Freepik/cookie_studio)

Bagikan:

JAKARTA – Menguap merupakan respons alami tubuh dengan membuka mulut, menarik napas lewat mulut kemudian menghembuskannya. Acap kali, menguap dialami meski tidak mengantuk. Apa penyebabnya?

Apabila tidak disebabkan rasa kantuk, menguap menandai keadaan tubuh lelah atau bosan. Menguap juga membantu menurunkan suhu otak.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam International Journal of Applied and Basic Medical Research menunjukkan selama tidak terlalu sering merupakan kondisi normal. Nah, menguap juga dapat menular karena berkaitan dengan komunikasi sosial.

Mengapa kita sering menguap padahal tidak mengantuk?

Ini yang perlu diwaspadai, jika menguap lebih dari satu kali setiap menit bisa jadi karena bosan dan reaksi vasovagal. Rekasi vasovagal adalah terjadinya peningkatan aktivitas saraf vagus dari otak lewat tenggorokan menuju perut.

Saat terjadi peningkatan saraf vagus, detak jantung dan tekanan darah signifikan mengalami penurunan. Terjadinya pergerakan saraf vagus jadi lebih aktif ini bisa disebabkan reaksi tertentu, seperti mengantuk, kelelahan serta masalah lain misalnya gangguan tidur dan efek samping obat depresi maupun anxiety.

Beberapa penyebab lain yang memicu menguap berkali-kali, meski ini jarang terjadi, antara lain dapat menandai beberapa penyakit berikut ini:

Serangan jantung

Terjadi masalah di pembuluh jantung dan gejala awal serangan jantung dapat ditandai dengan sering menguap. Terutama apabila disertai dengan sakit di dada, mual, pusing, dan sesak napas.

Epilepsi

Penderita epilepsy akan menguap secara berlebihan khususnya sebelum, setelah maupun selama kejang. Kondisi tersebut dimulai di lobus temporal akibat kelelahan.

Kortisol meningkat

Sebuah studi menunjukkan bahwa menguap berkaitan dengan peningkatan hormon kortisol. Hormon kortisol adalah hormon stres. Jadi, ketika mengalami stres, cemas, kelelahan maka peningkatan kortisol dan menguap tak henti meski tak mengantuk.

Hormon kortisol yang tidak normal atau peningkatan signifikan dapat disebabkan masalah sklerosis ganda dan demensia onset dini. Sklerosis ganda diikuti gejala kelelahan, mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, merasa pusing, dan tubuh tidak seimbang hingga sulit berjalan.

Pada intinya, problem kesehatan yang dipicu oleh kelelahan tidak akan menguntungkan. Artinya, Anda perlu menjaga hidup sehat, disiplin waktu, serta mengonsumsi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Untuk memastikan penyebab pastinya, tentu Anda wajib berkonsultasi pada dokter.

Apabila Anda merasa bosan sehingga menyebabkan sering menguap, dapat diatasi dengan bergerak-gerak kecil, menghirup udara segar, pernapasan dalam, serta melakukan aktivitas lainnya yang dapat menghentikan rasa bosan.