Mengenal Pentingnya Mengajarkan Disiplin Diri pada Anak
Ilustrasi (Rosemart Ketchum/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Mengajarkan disiplin pada anak bukan tentang mengendalikan tingkah laku maupun sifatnya. Sebaliknya, disiplin harus mengajarkan anak cara mengendalikan diri. Anak-anak yang belajar disiplin diri akan lebih siap menghadapi tantangan hidup, mengelola stres, dan membuat pilihan hidup yang sehat, bahkan ketika orang tua tak ada di sekitarnya. 

Apa Arti Disiplin Diri

Hanya karena seorang anak berperilaku baik, bukan berarti dia memiliki disiplin diri. Dilansir dari Very Well Family, Senin, 22 Aprili, anak-anak yang berdisiplin diri dapat menunda rasa puas hati. Mereka dapat membuat pilihan yang baik meski sedang dalam kondisi hati yang tidak baik-baik saja.

Anak yang memiliki disiplin diri dapat mengatasi emosi tidak nyaman dengan cara yang sehat. Mereka telah mempelajari keterampilan mengatur rasa marah dan mampu mengendalikan perilaku impulsif. Mereka dapat merespons dengan hormat ketika orang dewasa mengoreksinya dan dapat bertanggung jawab atas perilakunya.

Mereka juga belajar membuat pilihan yang sehat untuk diri sendiri berdasarkan mempertimbangkan pro dan kontra dari pilihan mereka. Anak yang memiliki disiplin diri yang baik, bijak dalam menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan rumah, uang, tekanan teman sebaya, dan merawat diri.

Mengajari anak keterampilan disiplin diri sejak mereka masih kecil dapat membantu mereka melalui hidup. Orang yang tidak pernah mempelajari keterampilan disiplin diri cenderung kesulitan mempertahankan kebiasaan sehat, bahkan hingga dewasa. Mengelola tugas sekolah, pekerjaan, uang, dan tanggung jawab rumah tangga semuanya memerlukan disiplin diri. Orang dewasa yang kurang disiplin diri akan bergumul dengan masalah seperti pengelolaan waktu dan pengelolaan uang.

Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri

Mempelajari disiplin diri adalah proses seumur hidup dan semua anak akan berjuang dengan disiplin diri di berbagai waktu. Berikan anak Anda alat yang sesuai dengan usianya untuk membantunya berlatih melawan godaan dan menunda rasa senang dan puas.

Kabar baiknya adalah, semakin anak berperilaku disiplin, semakin sedikit hukuman yang Anda berikan pada anak. Ketika anak menerima tanggung jawab atas perilakunya sendiri, Anda tidak perlu mengambil banyak konsekuensi negatif. Sebaliknya, Anda akan dapat fokus mengajarkan keterampilan baru kepada anak dan membangun hubungan yang sehat.