Mengapa Wanita Lebih Mudah Menangis Dibandingkan Pria?
Wanita Menangis (Andrea Piacquadio/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Saat mengalami kejadian menyedihkan, wanita dan pria akan mengalami perubahan emosi dan sulit dikendalikan. Bahkan tidak jarang, hal ini membuat air mata mengalir begitu saja.

Meskipun begitu, pria cenderung lebih sedikit menangis dibandingkan wanita saat menghadapi masa-masa mengharukan. Mengapa demikian?

Untuk mengetahuinya, berikut alasan wanita lebih mudah menangis dibandingkan pria dirangkum dari berbagai sumber.

Perasaan lebih dominan

Alasan wanita mudah menangis adalah wanita lebih dominan menggunakan perasaan dibandingkan pria. Hal ini pula dibuktikan oleh Vingerhoets seorang psikolog klinis di Tilburg University dan penulis buku Why Only Humans Weep: Unraveling the Mysteries of Tears lewat penelitiannya yang dikutip oleh The Cut.

Karyanya menunjukkan bahwa wanita menangis 30 hingga 64 kali setahun, sedangkan pria hanya menangis 6 hingga 17 kali per tahun. Hasil ini juga menunjukkan kalau perasaan jadi faktor penyebabnya. Turunnya air mata disebabkan oleh pengaruh emosional.

Saluran air mata lebih pendek

Selain itu, faktor lain penyebab wanita mudah mengeluarkan air mata karena perbedaan kondisi biologis dari pria. "Ada beberapa penelitian selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa pria memiliki saluran air mata lebih besar di mata mereka, sehingga kecil kemungkinan air mata mengalir ke kelopak mata hingga ke pipi," kata Dr. Geoffrey. 

Bahkan, pada tahun 1960-an seorang dokter dari Universitas Michigan telah melaporkan mengenai perbedaan tengkorak pria dan wanita dengan mengukur panjang dan kedalaman saluran air mata masing-masing.

Dari hasil laporannya menemukan bahwa wanita memiliki saluran air mata lebih pendek dan lebih dangkal dibandingkan pria.

Berbeda hormon

Selain itu, wanita juga memiliki perbedaan hormon dengan pria. Di mana hormon tertentu bisa mendorongnya untuk menangis lebih mudah dan lebih sering dibandingkan pria. Hal ini pula dijelaskan oleh Lauren Bylsma, seorang profesor psikiatri di University of Pittsburgh yang telah belajar tentang tangisan.

Ia menjelaskan bahwa perbedaan dalam tingkat prolaktin ini dapat membantu menjelaskan perbedaan dalam menangis, serta perbedaan lain dalam ekspresi emosional dan kerentanan depresi antara pria dan wanita.

Sementara itu penelitian oleh ahli biokimia William H. Frey, menganalisis perbedaan antara air mata yang disebabkan oleh iritasi fisik dan emosi. Air mata emosional ditemukan mengandung prolaktin, hormon yang ditemukan 60% lebih tinggi pada wanita dewasa daripada pria dewasa.

Standar sosial

Melansir laman New York Post, alasan terakhir penyebab wanita lebih mudah menangis adalah adanya standar sosial di kalangan masyarakat. Secara alami wanita menangis bisa dilihat sebagai hal feminin dibandingkan dengan maskulin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat tangisan antara jenis kelamin tampaknya lebih besar di negara-negara dengan kebebasan berekspresi lebih besar seperti AS atau dibandingkan dengan banyak negara berkembang. 

Selain itu adalah pendidikan budaya di mana saat pria menangis dipandang sebagai tanda kelemahan sedangkan wanita tidak masalah jika harus menangis. Dengan demikian, menangis di depan umum bisa menyebabkan laki-laki merasa kehilangan rasa hormat dalam kelompok sebayanya. Hal ini menyebabkan mereka jarang menangis.