7 Strategi Regulasi Emosi saat Mental Sedang Tidak Baik-baik Saja
Ilustrasi (Ketut Subiyanto/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Jika Anda pernah bertanya pada diri sendiri, bagaimana cara agar berhenti merasa stres, maka percayalah Anda tidak sendiri. Menurut survei tahun 2020 pada lebih dari 3.000 penduduk AS, yang dilakukan oleh American Psychological Association, 60 persen peserta melaporkan bahwa mereka stres dengan banyaknya masalah yang dihadapi saat ini.

Ya, stres dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau lokasi. Stres bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti tanggung jawab pekerjaan, masalah hubungan, pengalaman traumatik, masalah finansial, isu politik, masalah lingkungan, gangguan kesehatan, dan pandemi.

Setiap orang memiliki ambang batas tingkat stres yang berbeda dan masing-masing orang punya cara menangani stresnya sendiri-sendiri. Tetapi ada strategi dalam meregulasi emosi yang dapat dicoba dalam mengurangi tingkat stres yang Anda alami.

Refleksikan pertanyaan “mengapa”

Langkah penting pertama untuk mengatasi stres adalah mencari tahu akar penyebabnya, melansir Psychcentral, Selasa, 7 Maret. Saat Anda merasa stres, tanyakan pada diri sendiri apa yang menyebabkan Anda merasa stres saat ini? Setelah menemukan sumbernya, maka Anda akan semakin dekat dengan solusi masalah tersebut dan lambat laun merasa lebih baik.

Terima perasaan tersebut

Mengabaikan atau menyangkal rasa stres tidak membantu menyelesaikan masalah. Itu hanya akan tersimpan di bawah permukaan sampai Anda tidak punya pilihan selain mengakui dan menghadapinya.

Akui fakta bahwa Anda merasa stres dan akui pikiran negatif apa pun yang muncul. Cobalah untuk tidak menilai diri sendiri atas apa yang dirasakan. Menerima tanpa menghakimi ini juga dapat bantu mengurangi perasaan malu atau bersalah yang terkait dengan stres.

Coba latihan pernapasan

Studi 2017 di kalangan mahasiswa menunjukkan bahwa pernapasan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Sebuah studi tahun 2019 (dengan ukuran sampel terbatas) menunjukkan bahwa pernapasan diafragma juga dapat meredakan stres fisiologis dan psikologis.

Saat Anda merasa mudah stres, coba tarik napas dalam-dalam dan fokus pada setiap tarikan dan hembusan napas yang mengikuti hingga Anda merasa lebih nyaman. Jika latihan pernapasan mandiri seperti ini kurang berhasil, coba lakukan meditasi.

Fokus pada apa yang dapat kendalikan

Sangat mudah berfokus pada hal di luar kendali. Namun ini berpotensi meningkatkan kecemasan Anda. Saat Anda mengkhawatirkan sesuatu yang berada di luar kendali coba alihkan perhatian pada hal yang bisa Anda kontrol. Memang kedengarannya lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi praktik melepaskan apa yang tak bisa Anda kendalikan bisa bermanfaat bagi kesehatan mental.

Beristirahat sejenak

Dengan sengaja menyisihkan waktu untuk istirahat dapat mengurangi jumlah stres yang Anda rasakan karena terlalu "aktif" sepanjang hari. Bahkan istirahat peregangan 15 menit selama hari kerja, istirahat mindfulness 1 menit, atau perjalanan ke tempat favorit Anda untuk menyaksikan matahari terbenam dapat membantu.

Lakukan apa yang disukai

Apakah Anda sudah melakukan aktivitas yang disukai selama ini? Atau jangan-jangan waktu setiap weekend hanya digunakan untuk mengurus to do list yang akan dilakukan minggu berikutnya. Sisihkan waktu untuk membawa kebahagiaan ke dalam hidup dengan melakukan hal-hal yang Anda senangi.

Menerima sentuhan fisik

Jika Anda stres dan merasa aman jikamelakukan kontak fisik, mintalah pelukan dari teman, pasangan, atau anggota keluarga. Sebuah studi 2017 menunjukkan bahwa sentuhan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Studi 2016 di Brasil menunjukkan bahwa pijat dan reiki pun dapat membantu menurunkan stres dan kecemasan. Jadi, jika orang yang dicintai tidak dapat dijangkau karena masalah jarak, menerima sentuhan fisik melalui opsi ini juga berhasil mengatasi mental yang sedang tidak baik-baik saja.