6 Jenis Orgasme yang Dialami Saat Berhubungan Seks
Ilustrasi jenis orgasme saat berhubungan seks (Freepik/Wayhomestudio)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Orgasme merupakan puncak kenikmatan yang mungkin dialami seseorang saat berhubungan seks. Aktivitas orgasme digambarkan sebagai kontraksi otot atau pelepasan ketegangan, disertai peningkatan pernapasan serta detak jantung.

Seksolog menjelaskan, tidak ada definisi tunggal dari orgasme yang disepakati secara luas. Tambah Caitlin V. Neal, salah satu definisi yang jadi rujukan, orgasme adalah pelepasan ketegangan seksual yang menyenangkan. Orgasme juga dikenal sebagai klimaks atau cum yang sering ditandai dengan sensasi fisik, antara lain pelepasan ketegangan otot yang tidak disengaja, rangkaian kontraksi otot, emosi kesenangan verbal dan pendengaran, peningkatan detak jantung dan pernapasan.

Namun, tidak semua orgasme akan terasa sama. Artinya ada variasi kesenangan atau jenis orgasme tergantung bagian tubuh mana yang dirangsang. Yang menurut seks edukator Searah Deysach, setiap pasangan perlu mengeksplorasi untuk menemukan kesenangan dalam orgasme.

jenis orgasme saat berhubungan seks
Ilustrasi jenis orgasme saat berhubungan seks (Freepik/jcomp)

1. Orgasme klitoral

Orgasme kritoral rasanya seperti perasaan geli di kulit dan di otak. Ini karena klitoris banyak sekali saraf, apabila menerima rangsangan dengan digosok lembut menggunakan jari, telapak tangan, atau lidah dengan ritme tertentu akan menimbulkan sensasi tertentu.

2. Orgasme penetrasi

Orgasme jenis kedua ini dirasakan saat penetrasi. Ketika penis menyentuh G-spot berulang-ulang, maka dapat menyebabkan orgasme dan ejakulasi. Untuk mendapatkan orgasme penetrasi, atau disebut juga orgasme vagina, perlu menambahkan tekanan yang terasa nyaman, gerakan berulang, dan sensasi akan meningkat hingga ke puncak.

jenis orgasme saat berhubungan seks
Ilustrasi jenis orgasme saat berhubungan seks (Freepik/jcomp)

3. Anal

Terjadi ketika kontraksi otot dirasakan di lubang anus dan sekitar sfingter anus, disebut orgasme anal. Orgasme anal adalah sesuatu yang bisa dirasakan siapa saja, namun apa yang menyebabkan orgasme berbeda antara pria dan wanita. Bagi pria, penetrasi anal dapat merangsang prostat, yang merupakan zona sensitif seksual padat saraf yang serupa dengan G-spot. Bagi wanita, penetrasi anal dapat merangsang kaki klitoris, serta A-spot atau G-spot.

4. Orgasme kombo

Jenis orgasme ini merupakan campuran kenikmatan dari rangsangan pada vagina dan klitoris. Ketika keduanya dirangsang bersamaan, orgasme yang dirasakan lebih eksplosif. Kadang-kadang menyebabkan tubuh bergetar dan tremor.

jenis orgasme saat berhubungan seks
Ilustrasi jenis orgasme saat berhubungan seks (Freepik/jcomp)

Untuk mencapai orgasme kombo, gabungkan stimulasi klitoris dan vagina secara bersamaan, baik dalam ritme paralel atau berlawanan. Penting untuk pasangan saling berkomunikasi ketika saling memberi serta menerima rangsangan sehingga mengenali apa pun yang terasa terbaik untuk Anda atau pasangan. Menggabungkan rangsangan klitoris dengan rangsangan vagina juga merupakan cara yang paling umum untuk mendapatkan orgasme paling nikmat.

5. Erogeneous

Memberikan stimulasi pada titik-titik sensitif tubuh, seperti telinga, puting, leher, pinggang, dan paha bagian dalam, dapat memacu hasrat menuju orgasme. Cara terbaik untuk menemukan zona sensitif seksual Anda adalah dengan menggunakan bulu atau benda eksternal ringan lainnya dan catat di mana Anda merasa paling senang. Jika bibir dan jari saja tidak cukup, Anda dapat mencoba memasukkan mainan sensasi seperti roda Wartenberg, penggoda bulu, atau rumbai.

6. Convulsing

Convulsing atau orgasme yang kejang adalah orgasme yang mengakibatkan otot-otot dasar panggul kejang-kejang secara berulang dan dengan sangat cepat. Orgasme ini biasanya terjadi setelah penumpukan yang lama.

Jelas Neal dilansir Healthline, Senin, 27 Februari, orgasme disebabkan oleh penumpukan ketegangan di sel saraf. Saat ketegangan itu terlepas, Anda bisa mengalami orgasme. Orgasme dialami Wanita sekitar 20-35 detik. Sedangkan pada pria rata-rata selama kurang dari 15 detik. Penting untuk diingat, ejakulasi dan orgasme itu berbeda.

Pada pria, orgasme dan ejakulasi adalah dua proses biologis yang tidak selalu terjadi bersamaan. Banyak pria yang dapat mencapai orgasme tanpa ejakulasi. Paling penting dilakukan pasangan untuk mencapai orgasme, adalah komunikasi. Dengan begitu pasangan bisa saling meminta persetujuan, memberi tahu apa yang diinginkan, mencari cara terbaik, dan mengeksplorasi preferensi seksual.