Diet Nabati Bermanfaat Menurunkan Kolesterol Tinggi, Asalkan Hindari Makanan Olahan
Ilustrasi diet nabati untuk kolesterol tinggi (Pexels/Ivan Samkov)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Plant based diet atau diet nabati banyak manfaatnya untuk kesehatan, termasuk dalam mengontrol kolesterol. Menurut penelitian yang diterbitkan tahun 2016, Animal (De)liberation: Should the Consumption of Animal Product Be Banned?, mencatat daftar manfaat konsumsi makanan nabati alih-alih makanan hewani. Makanan nabati untuk sehari-hari memberikan khasiat untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan kolesterol.

Diet nabati atau diet vegan terkait dengan kadar kolesterol rendah dalam tubuh. Pola makan dengan diet ini, menghilangkan semua produk hewani, termasuk daging, makanan laut, unggas, telur, susu, dan madu. Sumber nabati yang bisa dikonsumsi antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Berbagai penelitian, dilansir Healthline, Selasa, 6 September, menunjukkan bahwa pola makan nabati terkait dengan kadar kolesterol yang rendah. Studi pertama, mengulas 49 penelitian yang dikaitkan dengan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) yang lebih rendah dibandingkan dengan diet makanan nabati dan hewani.

diet nabati untuk kolesterol tinggi
Ilustrasi diet nabati untuk kolesterol tinggi (Pexels/Vo Thuy Tien)

Produk hewani, seperti daging, susu, yoghurt, keju, dan mentega mengandung lemak jenuh tinggi. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh tidak terkait dengan risiko penyakit jantung lebih tinggi, tetapi berisiko pada peningkatan kadar kolesterol jahat. Oleh karena itu, mengubah sumber makanan dari produk hewani menjadi produk nabati, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Namun, diet nabati perlu menu yang terencana. Paling direkomendasikan berbasis bahan segar. Sedangkan yang perlu dihindari ialah makanan nabati yang diproses rumit apalagi mengandung gula tambahan, natrium, lemak trans, dan bahan buatan sintetis lainnya dalam jumlah berlebihan.

Kenapa perlu menghindari makanan olahan meski berbahan dasar nabati? Menurut penelitian, peningkatan konsumsi makanan olahan dapat dikaitkan dengan kadar kolesterol total dan LDL jahat yang lebih tinggi. Risiko lainnya, erat dengan tekanan darah tinggi dan sindrom metabolik.

Nah, ketika menjalani pola makan dengan sumber makanan nabati, batasi konsumsi makanan olahan seperti makanan ringan, keripik, kerupuk, kue kering, dan pengganti daging olahan. Sebaiknya, pilihlah makanan utuh yang bergizi. Termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian. Makanan ini, tidak hanya kaya akan vitamin serta mineral, tetapi juga tinggi serat yang mendukung kadar kolesterol sehat.