Haus setelah Minum Manis, Menurut Dokter: Berkaitan dengan Lonjakan Kadar Gula Darah
Ilustrasi penyebab haus setelah minum manis (Freepik/Azerbaijan Stockers)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Haus setelah minum atau makan makanan manis, ternyata berkaitan dengan kadar gula darah dalam tubuh. Banyak orang tak menyadari, terutama biasanya dessert atau makanan penutup kerap dihidangkan di akhir acara makan dan mayoritas rasanya manis.

Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman manis, menurut Caroline Apovian, MD., profesor di Departemen Endokrinologi, Diabetes, dan Nutrisi, Fakultas Kedokteran, Universitas Boston, tidak hanya melibatkan mulut tetapi juga masuk ke dalam aliran darah. Setelah makanan atau minuman manis menjadi partikel, masuk ke darah dengan tujuan mengembalikan keseimbangan dalam darah. Saat sel kehilangan air, mereka mengirim sinyal ke otak yang menunjukkan bahwa mereka butuh lebih banyak air. Efeknya, ingin minum lebih banyak.

“Rantai peristiwa ini terjadi cukup cepat,” tutur dokter Apovian dilansir Health, Jumat, 2 September.

Prosesnya, ketika glukosa diserap oleh usus lalu masuk ke aliran darah. Setelah makan manis, lima atau sepuluh menit kemudian Anda akan merasa haus. Bisakah lonjakan gula darah setelah makan atau minum minuman manis dicegah?

penyebab haus setelah minum manis
Ilustrasi penyebab haus setelah minum manis (Freepik/Svetlanasokolova)

Cara terbaik untuk menyembuhkan dahaga akibat gula adalah dengan minum segelas air. Meski mungkin Anda menginginkan minuman yang lebih manis, seperti es limun, jus, atau es cokelat. Tetapi menutup dahaga karena makan makanan manis dengan minuman manis tidak akan berguna mencegah lonjakan gula darah. Justru Anda akan semakin haus dan sinyal dari otak akan terus dikirimkan untuk minum lebih banyak. Nah, kalori kosong dari gula tersebut perlu dipotong atau dikurangi. Kalau makan makanan manis, pilih minum air mineral untuk melepas dahaga.

Berbeda ketika Anda haus karena makan manis atau tidak. Mungkin ini berbeda penyebabnya, seperti yang dijelaskan dalam penelitian tahun 2021 dan diterbitkan dalam Brazilian Journal of Anesthesiology. Penelitian ini mencatat bahwa mengunyah makanan dapat menurunkan sekresi gastrointestinal dan saliva. Sehingga rasa haus meningkat setelah makan.

Penting diketahui, rasa haus yang berlebihan dalam istilah medis disebut polydipsia. Ini merupakan salah satu gejala diabetes tipe 1 atau tipe 2. Obat-obatan tertentu juga bisa memicu rasa haus yang parah. Penyakit lain dengan gejala kehausan, ialah dehidrasi, gagal jantung, hati, atau ginjal.

Untuk mengidentifikasi pemicu haus, paling sederhana kenali muasal rasa haus Anda. Jika haus terus tanpa sebab atau gejalanya tak dapat dijelaskan dan volume buang air kecil 5 liter setiap hari, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.