DENPASAR - Ketua Pokja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Siti Elkana Nauli meminta masyarakat mewaspadai penyakit gagal jantung.
Gagal jantung adalah gangguan kesehatan di mana jantung tidak mampu memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
Dokter Siti membagikan beberapa gejala gagal jantung yang perlu diwaspadai agar dapat mengindari dan mengantisipasi kondisi heart failure.
Gejala gagal jantung
Menurut dr Siti, gejala gagal jantung yang paling mudah diidentifikasi adalah mudah lelah dan sesak napas serta tidur membutuhkan bantal yang lebih tinggi.
"Sebelum taraf yang berat, dia kalau melakukan pekerjaan biasanya katakanlah naik tangga sanggup dua tingkat sekarang itu jarak naik tangganya jauh lebih singkat, hanya setengah atau cuma satu tingkat sudah mengeluh capai atau sesak napas," ujar Nauli dalam diskusi bertajuk Kenapa Kita Harus Peduli Gagal Jantung? dikutip Antara, Rabu, 1 Juni.
Tanda-tanda lain pasien yang mengalami gagal jantung seperti mengeluh sesak dan sakit ketika menunduk. Gejala lain adalah ketika tidur membutuhkan lebih dari satu bantal untuk mendapatkan posisi bantal yang lebih tinggi.
Gejala gagal jantung juga berupa bengkak pada kaki dan perut dan ditambah dengan susah bernapas dan mengeluarkan suara berlebihan ketika bernapas menjadi pertanda yang harus diwaspadai untuk pasien yang memiliki gagal jantung.
"Apa yang terjadi pada diri kita itu hanya kita yang tahu. Sebaiknya kita sadar, tadinya bisa berjalan jauh mulai (sekarang) lebih pendek, jangan-jangan ada penyakit lain. Tapi tidak semua pasien sesak napas itu gagal jantung," tuturnya.
Selain itu, dia menyoroti angka rawat inap berulang karena gagal jantung masih cukup tinggi dan dapat menurunkan kemungkinan bertahan hidup. Karena semakin sering pasien dirawat inap maka angka kelangsungan hidup pasien menjadi semakin rendah.
Hal itu sesuai dengan data InaHF National Registry 2018 yang menyatakan bahwa sebesar 17 persen pasien gagal jantung di Indonesia akan mengalami rawat inap berulang, 17,2 persen pasien gagal jantung meninggal pada saat rawat inap, dan 11,3 persen pasien gagal jantung akan meninggal dalam satu tahun pengobatan.
Dia mengingatkan masalah terbesar pasien gagal jantung adalah kualitas hidup yang buruk dan tingkat dirawat kembali atau hospitalisasi makin tinggi.
"Untuk itu tujuan pengobatan gagal jantung adalah memperbaiki kualitas hidup, mencegah rawat inap berulang karena gagal jantung dan menurunkan komplikasi," katanya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Waspadai Beberapa Gejala Pasien Gagal Jantung Ini.
Selain informasi soal Gejala gagal jantung, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.