Benarkah Mencukur Rambut Kemaluan Bisa Jaga Kebersihan Organ Reproduksi?
Ilustrasi mencukur rambut kemaluan (Unsplash/Helen Barth)

Bagikan:

DENPASAR - Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan organ reproduksi adalah mencukur rambut kemaluan. Padahal, kenyataannya hal tersebut tidak meningkatkan kebersihan organ vital. 

Dikutip VOI dari Cosmopolitan, para pakar kesehatan memberikan penjelasan terkait mencukur bulu kemaluan. Mereka mengatakan bahwa kebersihan organ reproduksi lebih terjaga saat tidak melakukan pencukuran. Mengapa? 

Rambut kemaluan melindungi organ reproduksi 

Rambut kemaluan memiliki manfaat yang tidak bisa disepelekan. Meski acap terlihat berantakan seperti semak liar, namun rambut kemaluan bisa menjaga kesehatan reproduksi dengan melindungi kulit sensitif dan menjebak bakteri sebelum masuk vagina. Maka ketika dicabut, atau dengan metode waxing, iritasi vagina bisa lebih mungkin dialami. Cedera terkait dengan cukur habis bulu kemaluan juga perlu dikhawatirkan. Mulai dari laserasi hingga infeksi dan reaksi alergi.

Selain bermanfaat melindungi, dilkutip dari Flo, rambut kemaluan juga membantu menjaga suhu optimal area kemaluan saat cuaca terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu yang seimbang berkaitan dengan lingkungan yang menguntungkan bagi mikroflora vagina normal. Ditambah lagi, rambut kemaluan menunjukkan kesiapan biologis untuk reproduksi, termasuk membantu feromon bertahan lebih lama serta mengurangi gesekan selama beraktivitas seksual ataupun non sensual.

Pigmen rambut kemaluan sama seperti alis ataupun rambut di kepala. Jika berubah putih karena usia, maka rambut kemaluan juga akan memutih. Nah, yang bikin penasaran, kenapa rambut kemaluan tumbuh tidak sepanjang rambut di kepala?

Folikel rambut melewati tiga fase pertumbuhan. Pertama, dikenal sebagai fase anagen yang bertanggung jawab atas panjang rambut. Fase ini didasarkan pada genetika, tetapi juga dipengaruhi oleh hormon dan tingkat stres. Fase anagen berlangsung antara tiga dan lima tahun untuk rambut kepala dan beberapa minggu untuk rambut kemaluan.

Disamping rambut kemaluan, tumbuh juga rambut pada anus. Hingga saat ini, para ilmuah belum sepenuhnya yakin mengapa rambut anus tumbuh. Namun satu teori populer menyatakan bahwa rambut membantu menjaga bau dan pada gilirannya menarik calon pasangan.

Agar proses mencukur lebih efektif dan meminimalkan iritasi, perlu dilakukan eksfoliasi kulit terlebih dahulu dengan scrub. Namun, setiap cara yang dilakukan untuk memangkas rambut kemaluan adalah opsional. Jika Anda ingin menguranginya, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Maka temukan yang paling cocok untuk Anda, apakah akan di waxing, cukur, atau potong ujungnya saja setelah menstruasi untuk menjaga kebersihan.

Ahli sebenarnya memberikan saran bahwa tidak perlu memotong rambut kemaluan. Sebab rambut kemaluan tumbuh bukan tanpa manfaat.

Artikel ini telah  tayang dengan judul Perlukah Mencukur Rambut Kemaluan Supaya Higienis? Ternyata Begini Anjuran Medis

Selain informasi soal mencukur rambut kemaluan, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.