Pernah Alami Kram Perut Setelah Berhubungan Seksual? Kenali 6 Penyebabnya
Ilustrasi (Pixelfit/istockphoto)

Bagikan:

JAKARTA - Baik pria maupun wanita bisa alami kram setelah berhubungan seks. Istilah medis untuk kram sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks adalah dispareunia. Kram yang disebabkan dari hubungan seksual ini terjadi karena berbagai alasan, mulai dari ketegangan otot ringan hingga kondisi mendasar yang mungkin memerlukan perawatan.

Melansir Medical News Today, Jumat, 25 Maret, berikut kemungkinan penyebab kram atau nyeri setelah berhubungan seks pada pria maupun wanita.

Otot menegang

Mirip dengan saat berolahraga, ketegangan otot panggul dan perut saat berhubungan seks terkadang bisa menyebabkan kram. Otot yang tegang, dehidrasi, atau otot yang bekerja dalam posisi asing semuanya dapat menyebabkan kram. Kram ini biasanya hilang setelah beberapa detik hingga menit.

Orgasme

Orgasme juga bisa menyebabkan kram. Orgasme melibatkan kontraksi yang tidak disengaja dari otot-otot di dan dasar panggul. Jika otot-otot ini terus berkontraksi secara intens, mereka dapat menyebabkan kram sesaat setelah berhubungan seks.

Masalah usus

Masalah dengan sistem pencernaan dapat menyebabkan kram perut. Sembelit dan gas adalah dua penyebab umum kram perut setelah berhubungan seks. Masalah usus lainnya, seperti sindrom iritasi usus, juga dapat menyebabkan kram.

Masalah kandung kemih

Demikian juga, masalah pada kandung kemih juga dapat menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan seks. Kandung kemih berada tepat di depan rahim, dan hubungan seksual terkadang dapat mengiritasinya.

Apalagi jika seseorang memiliki infeksi saluran kemih atau kondisi yang disebut sistitis interstisial, yang menyebabkan rasa sakit dan tekanan pada panggul dan sistem saluran kemih.

Penyakit infeksi seksual menular

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), terutama klamidia dan gonore, dapat menyebabkan kram perut, termasuk setelah berhubungan seksual.

Banyak IMS tidak menimbulkan gejala apa pun, jadi yang terbaik adalah melakukan tes secara teratur. Beberapa IMS juga dapat menyebabkan keluarnya cairan dari penis atau vagina, serta nyeri saat buang air kecil.

Trauma emosional

Terkadang, trauma masa lalu atau masalah emosional seputar seks dapat bermanifestasi sebagai ketidaknyamanan fisik atau rasa sakit selama atau setelah hubungan seksual. Bahkan rasa stres dan kecemasan sehari-hari dapat menumpuk dan menyebabkan ketegangan atau kram otot.