Ayah-Bunda, Begini Cara Membuat Anak menjadi Pribadi yang Tangguh
Ilustrasi. (Freepik-Kalyukav)

Bagikan:

DENPASAR – Membangun ketahanan mental anak perlu dilakukan sejak usianya masih dini. Anak yang tangguh tidak akan mudah putus asa karena stres dan bisa mengelola emosi negatif secara tepat.

Dikutip dari Psychology Today, Minggu, 20 Maret, membesarkan anak-anak menjadi pribadi yang tangguh bisa dengan pola asuh yang tepat. Ketangguhan atau digambarkan dengan istilah resiliensi, merupakan kemampuan untuk pulih dari atau menyesuaikan diri dengan mudah terhadap stres, tantangan, dan situasi yang tidak terduga.

Meskipun orang tua tidak bisa menciptakan kehidupan tanpa stres, tetapi orang tua bisa membersamai dan membesarkan anak-anak yang tangguh. Berikut, panduan dari Amy Mezulis, Ph.D. seorang profesor psikologi klinis di Seattle Pacific University.

1. Mengelola respons stres secara langsung

Tidak ada orang yang efektif menyelesaikan masalah ketika kesal. Jadi, saran Mezulis, seseorang perlu menenangkan diri terlebih dahulu. Beberapa strategi untuk menenangkan emosi segera adalah bernapas dalam-dalam kemudian menjadwalkan waktu untuk meninjau kembali masalah setelah istirahat.

Untuk membantu anak remaja dalam mengelola respons stres, orang tua bisa memvalidasi pengalamannya. Memberikan saran dan waktu istirahat sebelum mendiskusikannya ketika mereka sudah siap.

2. Membingkai pikiran

Pola pikir negatif kerap mengganggu seseorang dalam menemukan pemecahan masalah secara efektif. Seringkali, dengan mengubah pemikiran justru bisa membantu menyelesaikan masalah. Artinya perlu membingkai ulang pemikiran supaya mengenali bagaimana cara mengembangkan diri, memisahkan emosi dan fakta, serta mengontrol reaksi. Orang tua bisa mendidik anak menjadi lebih tangguh, dengan membingkai ulang pola pikir negatif untuk menemukan solusi positif.

3. Fokus pada apa yang dapat dikendalikan

Seseorang kerap terjebak pada keinginan mengontrol segala hal, termasuk diluar kapasitasnya. Anda bisa mengajarkan pada buah hati untuk mengendalikan emosi, reaksi, cara memperlakukan orang lain, etos kerja, tindakan berbasis nilai, dan situasi yang bisa diatasi.

Mezulis mengatakan, fokus pada apa yang dapat dikendalikan berkaitan dengan menemukan batasan yang tepat. Mana yang bisa diselesaikan sesuai kapasitas dan tidak. Dengan mengenali batas-batas, masalah akan tampak lebih ringan dan membantu anak-anak untuk berkomitmen pada pilihan positif sesuai kapasitasnya.

4. Membangun support system

Langkah terakhir menurut rekomendasi Mezulis, ketahanan diri bisa dikembangkan ketika mendapatkan support system. Bantuan orang lain dan proses kerjasama akan meringankan masalah yang besar. Hal sederhananya, anak-anak tahu kepada siapa dapat berbicara ketika membutuhkan dukungan.

Itulah empat hal yang Anda dan buah hati bisa lakukan dalam berproses bersama untuk menjadi pribadi tangguh.

Artikel ini telah tayang dengan judul Agar Menjadi Anak Remaja yang Tangguh, Orang Tua Perlu Mengajarkan 4 Hal Ini.

Selain informasi soal cara membuat anak menjadi pribadi yang tangguh, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.