Sakit Kepala Setelah Makan? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Ilustrasi. (Pexels/Mikael Blomkvits)

Bagikan:

DENPASAR – Pernahkah Anda merasakan pusing kepala setelah makan? Jika pernah Anda tidak sendiri. Sebab, sakit kepala setelah makan bisa dijelaskan secara medis.

Kondisi sakit kepala setelah makan, dalam dunia medis disebut vertigo postprandial. Rasa pusing setelah makan memang kurang umum. Akan tetapi kondisi ini berkaitan dengan sensitivitas tubuh pada makanan, dikutip dari Medical News Today, Minggu, 13 Maret.

Penyebab sakit kepala setelah makan

Terdapat 5 faktor yang memicu vertigo postprandial. Apa saja? simak ulasan berikut ini.

1. Gula darah rendah

Penurunan kadar gula dalam darah secara medis disebut dengan hipoglikemia reaktif. Ini dialami orang dengan diabetes atau pradiabetes yang mungkin mengalami penurunan gula darah setelah makan. Pemicunya, tubuh memproduksi terlalu banyak insulin.

Orang tanpa diabetes juga bisa mengalami kondisi ini. Misalnya orang yang telah menjalani operasi perut sehingga mencerna makanan terlalu cepat. Efeknya membuat tubuh sulit menyerap glukosa dari makanan. Defisiensi yang langka terjadi pada enzim pencernaan juga dapat menurunan glukosa darah.

2. Tekanan darah rendah

Hipotensi postprandial, medis menyebut kondisi menurunnya tekanan darah secara tiba-tiba setelah makan. Bahkan orang dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin mengembangkan gejala ini. Ini disebabkan pengerasan dan penyumbatan di arteri.

Penyumbatan arteri menyebabkan aliran darah sulit mengalir ke otak ketika juga mengalir ke sistem pencernaan. Pada kondisi ini, dapat menyebabkan kliyengan. Orang dengan Parkinson dan gangguan sistem saraf rentan terhadap hipotensi postprandial.

3. Pengaruh obat diabetes

Beberapa obat diabetes, termasuk insulin, bisa menyebabkan pusing terutama ketika penurunan glukosa darah terlalu banyak. Sebenarnya ini merupakan tanda obat diabetes yang diminum sebelum makan mulai bekerja. Namun apabila selalu mengalaminya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter supaya memberikan resep obat tanpa efek samping ini.

4. Makanan, minuman, dan alkohol

Mengonsumsi makanan bersamaan dengan minuman beralkohol jenis tertentu bisa menyebabkan seseorang merasa pusing. Sensitivitas tubuh dapat menyebabkan gejala ini. Selain itu, obat-obatan dan bahan kimia tertentu, termsuk kafein dan alkohol, juga dapat menyebabkan pusing setelah makan.

Disarankan untuk mencatat episode pusing setelah makan. Tujuannya untuk mengevaluasi dan mengeliminir makanan atau minuman yang membuat Anda pusing sesudah makan.

5. Berdiri setelah duduk

Umumnya makan dilakukan dengan posisi duduk. Tak berapa lama usai makan akan berdiri. Beberapa orang mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika mereka berdiri. Ketika ini terjadi, masalahnya bukan pada makanan. Tetapi pada perubahan posisi dari duduk ke berdiri.

Ini disebut dengan hipotensi ortostatik atau dikenal juga dengan head rush. Selain daftar pemicu yang telah disebutkan, faktor lain juga dapat menyebabkan kepala pusing setelah makan. Faktor tersebut antara lain dehidrasi, masalah jantung, kehamilan, terpapar panas berlebihan, dan infeksi atau demam.

Demikianlah beberapa penyebab sakit kepala setelah makan. Apabila Anda sering mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang terbaik.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kepala Kliyengan setelah Makan, Apa Penyebabnya?

Selain informasi soal sakit kepala setelah makan, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.