Mengenal Dyspnea: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi penyakit dyspnea (Freepik-Kamran Aydinov)

Bagikan:

DENPASAR – Dyspnea merupakan gangguan kesehatan ketika seseorang mengalami sesak napas (shortness of breath). Kondisi ini membuat seseorang merasa tidak nyaman saat beraktivitas.

Menurut laporan Klinik Pusat Cleveland, 1 dari setiap 4 orang yang memeriksakan diri ke dokter, mengalami dyspnea, dikutip dari Medical News Today.

Penyebab dyspnea

Sesak napas bisa disebabkan faktor ringan yang bersifat sementara dan serius yang berlangsung lama, seperti kelelahan beraktivitas, olahraga intens, berpergian ke tempat tinggi, atau perubahan suhu yang ekstrem.

Menurut Donter Steven Wahls, penyebab umum sesak napas antara lain asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru interstisial, pneumonia, dan masalah psikogenik yang berkaitan dengan kecemasan.

Ada juga kasus anemia atau setelah kehilangan darah mengakibatkan sesak napas. Di samping itu, paparan udara yang mengandung karbon monoksida juga berbahaya untuk kesehatan organ yang memengaruhi pernapasan.

Gejala dyspnea

Pada orang sehat, sesak napas bisa dialami karena terlalu lelah. Selain dirasakan setelah melakukan aktivitas berlebihan, sesak napas juga bisa dialami ketika menghabiskan waktu di ketinggian. Gejala seseorang mengalami dyspnea antara lain meliputi:

  • Sesak napas setelah berkativitas atau kondisi medis tertentu.
  • Merasa tercekik karena bernapas jadi sulit.
  • Dada terasa sesak.
  • Pernapasan cepat dan dangkal.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Mengi.
  • Batuk.

Gejala bisa terasa ringan atau segera sembuh setelah cukup istirahat. Tetapi apabila terjadi tiba-tiba dengan gejala yang parah, mungkin merupakan gejala medis yang serius.

Cara mengatasi dyspnea

Bagi perokok, sesak napas bisa diatasi dengan berhenti merokok atau membersihkan paru-paru secara alami. Sedangkan bagi orang dengan dyspnea karena kelelahan dan perubahan suhu bisa diatasi di rumah karena bersifat sementara. Namun, bagi orang yang mengalami sesak napas dalam waktu yang panjang, maka diperlukan konsultasi ke dokter.

Perawatan medis juga perlu dilakukan ketika sesak napas terjadi tiba-tiba, terasa nyeri di dada, mual, tidak bisa beraktivitas karena sesak napas. Dokter biasanya akan mendiagnosis dyspnea berdasarkan pemeriksaan fisik lengkap, menurut dokter Wahls.

Dokter akan menggunakan rontgen dada dan gambar CT (Computed Tomography) untuk mendiagnosis dyspnea. Lebih spesifik lagi, dokter akan mengevaluasi kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem terkait dengan keluhan pasien.

Artikel ini telah tayang dengan judul Apa Penyebab Dyspnea atau Sesak Napas? Kenali Cara Mengatasinya.

Selain informasi soal dyspnea, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!