Anak Takut Berenang? Begini Cara Mengatasinya, Bunda
Ilustrasi Anak Takut Air (Juan Salaman/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Liburan terasa kurang lengkap jika tanpa kolam renang, pantai, dan waterpark. Banyak anak yang sangat senang bermain air. Tapi, rencana mengajak anak berenang bakal berakhir tidak bahagia jika ternyata si kecil tidak berani menyentuh air, memasukkan kakinya ke kolam, bahkan berendam. 

Bahkan, ada juga beberapa anak tiba-tiba cemas akan terseret air dan bahkan punya imajinasi bahwa ada monster di bawah air. Jika ini terjadi pada anak Anda, berikut beberapa hal ini bisa Anda lakukan bila anak takut untuk berenang, melansir Parenting, Rabu, 1 Desember.

Jangan Paksa

Bagaimana pun, seperti yang dikatakan oleh Tracey Warren, seorang pakar keselamatan dan direktur Child Safe Canada, jangan pernah memaksa anak berenang. Gunakan pendekatan penuh empati saat menghadapi ketakutan anak. Tenang dan jangan tunjukkan stres. Sebab, bila anak melihatnya, hal tersebut hanya akan memperbesar ketakutan mereka sendiri.

Cari tahu ketakutan anak

Wendy Wisner, penulis pengasuhan di New York, AS, menyarankan Anda untuk bicara kepada anak tentang ketakutannya. Ini akan membuat Anda lebih mudah menemukan solusi. Misalnya, bila mereka takut ada air yang masuk ke hidungnya, maka Anda bisa memberi tahu cara menghindarinya.

Berendam bertahap

Agar si kecil tidak takut berenang, coba buat ia nyaman di air dengan merendam tubuhnya secara bertahap. Misalnya, diawali dengan mencelupkan kaki, lalu naik sampai ke lutut, pinggang, dada, dan akhirnya seluruh tubuh. Buatlah sesi ini menyenangkan dengan membicarakan hal-hal lucu atau cerita tentang berenang.

Basah-basahan bersama

Anda pun harus turut berendam. Coba semua aktivitas seru yang berkaitan dengan air bersama si kecil untuk menunjukkan bahwa semuanya akan baik-baik saja di dalam air.

Gunakan peralatan menyenangkan

Coba berikan kacamata renang berwarna-warni atau jaket pelampung bergambar karakter favorit mereka. Benda-benda tersebut mampu memberikan rasa aman pada mereka. Namun, tetap perlu diperhatikan agar tetap mengajarkan mereka berenang tanpa pelampung sebagai mekanisme pelatihan keselamatan.