Bagikan:

JAKARTA - Menonton berbagai program hiburan di televisi menjadi kegiatan sebagian orang untuk menghilangkan penat. Namun, menonton televisi ternyata tidak boleh dilakukan secara berlebihan, karena memengaruhi kesehatan jantung.

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of General Internal Medicine mengungkapkan bahwa keseringan menonton televisi mengakibatkan penyakit jantung di kemudian hari. Penelitian tersebut melibatkan 4.000 orang dewasa berusia antara 18 dan 30 tahun.

Tujuan awal penelitian adalah mengetahui risiko jangka panjang menonton televisi terhadap serangan jantung dan stroke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tambahan jam yang dihabiskan untuk menonton televisi setiap harinya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner 26 persen.

Jika dilihat dalam setahun, risiko terkena jantung koroner meningkat menjadi 55 persen dan stroke menjadi 58 persen. Dikutip dari Medical Daily, pada Senin, 20 Januari 2025, Dr Jason Nagata yang melakukan penelitian mengatakan waktu yang dihabiskan menonton televisi bisa menggantikan aktivitas penting untuk tubuh.

Aktivitas penting tersebut seperti berolahraga, aktivitas fisik, dan tidur. Ketiga aktivitas ini memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan, tak terkecuali kesehatan jantung.

Meskipun menonton televisi terlalu sering dan berlebihan dapat memicu risiko penyakit jantung, terdapat juga faktor penyebab lainnya. Faktor tersebut adalah gaya hidup.

Gaya hidup yang tak sehat seperti merokok, pola makan buruk, jarang olaraga, dan minum alkohol, semakin meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Pola makan yang tinggi lemak, garam, gula, dan kolesterol berkontribusi besar terhadap perkembangan penyakit jantung, sehingga harus dihindari.

Dengan demikian, perlu diingat Anda boleh menonton televisi setiap harinya, tetapi dengan batasan waktu tertentu. Jangan lupakan untuk tetap berolahraga, beraktivitas fisik, dan ganti camilan saat menonton dengan makanan yang sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.