Erick Thohir Ancam ke Bos BUMN Pangan yang 'Bandel' Tidak Ikut Transformasi: Bakal Saya Ganti!
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan yang menjadi fokus kementerian BUMN dalam satu tahun ke depan adalah pangan. Karena itu, pihaknya akan memantau perkembangan perusahaan pelat merah di sektor tersebut. Erick juga terus mendorong transformasi perusahaan di sektor pangan dalam bentuk holding agar lebih efektif dan fokus pada core bisnis.

Karena itu, Erick mengaku tak akan segan menggantikan Dewan Direksi dan Komisaris BUMN di sektor pangan, bila selama satu tahun ke depan ekosistem pangan dalam negeri tidak mengalami transformasi secara signifikan.

Erick mengatakan transformasi perusahaan pelat merah di sektor pangan tak hanya dilakukan dalam skema bisnis model atau jenis usaha, tapi juga pada sumber daya manusia atau human capital.

"Saya akan sangat serius memantau pangan 1 tahun kedepan dan mohon maaf yang tidak ikut transformasi, pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti dan ini sudah terjadi di banyak BUMN. Jadi enggak kaleng-kalengan ngomongnya. Saya pastikan saya ganti," ujarnya dalam acara Grand Launching Produk Pangan dan Non-pangan secara virtual, Selasa, 19 Oktober.

Erick menekankan bahwa perombakan jajaran direksi dan komisaris perusahaan pelat merah bukan berdasarkan asas suka atau tidak suka. Menurut dia, selama ini pergantian pemimpin perusahaan BUMN yang dirinya lakukan selalu mempertimbangkan kualitas sumber daya manusia.

Contohnya, kata Erick, saat dirinya telah mengajak 20 perusahaan pelat untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu untuk membahas transformasi perusahaan. Kata Erick, dari 20 perusahaan yang meliputi 17 perusahaan induk dan tiga anak usaha, 30 hingga 40 persen adalah jajaran pimpinannya adalah pemimpin pilihan Menteri BUMN era Rini Soemarno.

"Leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya tidak saya ubah. Karena kita me-managing sesuatu bukan karena suka dan tidak suka, tetapi hasilnya yang saya lihat. Tidak mungkin kita bicara transformasi BUMN hanya sekadar banner, (tapi) hasilnya," jelasnya.

Permintaan Erick sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Kepala Negara mengingatkan bahwa agenda transformasi perusahaan pelat merah tinggal 2 tahun lagi.

Karena itu, Jokowi meminta agar Erick Thohir memaksimalkan waktu yang tersisa untuk merealisasikan agenda tersebut. Langkah itu sekaligus mendorong lompatan besar Indonesia di tengah persaingan ekonomi negara-negara di dunia.

"Kita ini balapan, kita hanya punya waktu dua tahun, bukan karena 2024, ndak. Memang kita hanya diberi waktu dua tahun, kalau mau negara ini mau melompat," ujar Jokowi, di Jakarta, Sabtu, 16 Oktober.