<i>Right Issue</i> Bank BRI Sukses, Erick Thohir: Bukti Market Indonesia Bergairah
Menteri BUMN Erick Thohir. (Dok. Bursa Efek Indonesia).

Bagikan:

DENPASAR – Menteri BUMN Erick Thohir memuji manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) setelah melakukan right issue alias Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di pasar modal.

Erick menyebut, apa yang dilakukan BRI merupakan prestasi tersendiri, sebab para pelaku pasar cenderung memilih sikap wait and see di masa pandemi.

Karenanya, keberhasilan BRI menghumpun dana segar sekitar Rp96 triliun dari pasar modal adalah sebuah pencapaian tersendiri.

Right issue BRI bukti market Indonesia bergairah

“Hari ini spesial karena tidak hanya listing tetapi juga menunjukan saat market lain sedang mengalami turbulensi kita bisa membuat market ini lebih bergairah,” ujarnya melalui saluran virtual saat memberikan sambutan dalam opening bell Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 29 September.

Menurut Erick, kondisi yang terjadi sekaligus memberi sinyal bahwa Indonesia mampu bertahan dan kembali pulih serta terus berkembang di situasi yang penuh tantangan.

“Tentu dalam konteks ini membuktikan kita punya market yang sangat besar di Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi kami yakini akan terus berlangsung,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia memgungkapkan, tidak banyak negara yang mempunyai market seagresif dan sebaik Indonesia. Oleh karenanya Erick selaku perwakilan pemerintah akan terus mendorong penciptaan iklim usaha yang kondusif di dalam negeri.

“Ini tentu kita harapkan para pemegang kebijakan publik bisa senantiasa mendukung market. Dari aksi ini juga kita bisa pahami Indonesia merupakan aset yang mahal dan bukan sekedar diperdagangkan oleh banyak pihak tetapi harus bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Erick menambahkan, dukungan terhadap emiten perbankan dengan kode saham BBRI itu sejalan dengan fokus pemerintah untuk menaruh perhatian lebih terhadap pelaku ekonomi kerakyatan. Sebab, bank dengan kode saham BBRI itu memiliki pangsa pasar utama kalangan UMKM yang merupakan salah satu sektor penting dalam ekonomi Indonesia.

“Pesan yang cukup jelas disini adalah UMKM bisa dipastikan terus tumbuh karena 60 persen ekonomi Indonesia didukung oleh UMKM,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BRI merupakan induk dari holding ultra mikro yang melibatkan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Nantinya Pegadaian akan bertugas sebagai menawarkan jasa layanan keuangan yang lebih cepat dan efisien dengan bunga lebih rendah.

Sementara PNM akan tetap fokus pada basis bisnisnya group lending, melalui pembinaan masyarakat untuk berbisnis secara komersial atau empowering people di tataran bawah. PNM dibidik tetap mencari masyarakat sebanyak mungkin yang bisa dibimbing, diajari, didampingi untuk berbisnis.

Kemudian, jika dinilai memiliki prospek yang baik maka nasabah akan ditawari layanan pendanaan yang lebih besar lewat BRI. Ekosistem inilah yang coba digali dan dibentuk melalui pendirian holding ultra mikro.

Adapun, dana segar yang berhasil dihimpun dari rights issue terbesar di Asia Tenggara ini bakal digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan serta memuluskan agenda holding ultra mikro.

Artikel ini telah tayang dengan judul Erick Thohir: Rights Issue BRI Bukti Market Indonesia Bergairah Saat Negara Lain Turbulensi.

Selain informasi soal BRI sukses lakukan right issue, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!