Angka Kasus Kematian Tinggi di Bali, Malang, Yogya, dan Solo, Luhut Minta Pasien Dibawa ke Isolasi Terpusat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemenko Marves)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan beberapa kabupaten dan kota yang sebelumnya tergolong pada level 3 harus dinaikkan kembali ke level 4 lantaran karena jumlah angka kematiannya melonjak signifikan.

"Beberapa daerah yang perlu perhatian khusus karena tingginya positivity rate dan angka kematian adalah Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Solo Raya. Tapi ini sudah ditangani dan kita mestinya lihat akan membaik," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 2 Agustus.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan tingginya kasus kematian di empat wilayah tersebut lantaran masih banyak warga yang menjalani perawatan isolasi mandiri di rumah. Sehingga telat diantisipasi oleh tenaga kesehatan ketika keadaan memburuk.

"Akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata di bawah 90," ujarnya.

Minta pasien COVID-19 dirawat di isolasi terpusat

Karena itu, Luhut meminta, masyarakat yang terpapar COVID-19 melakukan isolasi terpusat, ketimbang isolasi mandiri. Hal ini guna menekan tingkat kematian akibat COVID-19.

Kata Luhut, pemerintah juga mendorong penambahan pembukaan isolasi terpusat di wilayah-wilayah yang menjadi perhatian khusus. Termasuk, melibatkan peran serta TNI-Polri dan pemerintah daerah (pemda) untuk terlibat aktif dengan melakukan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).

"Testing dan tracing ini harus bisa dilakukan sebanyak mungkin, sehingga bisa memastikan memisahkan orang yang kena COVID-19 dari keluarganya, kemudian klaster keluarga itu bisa kita kurangi," ujarnya.

Selain itu, Luhut juga meminta pemerintah daerah turut terlibat dalam penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk.

"Terkait angka kematian yang tinggi, pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian. Misalnya kami bentuk satgas untuk menjemput yang positif dari rumah dan di bawa ke isolasi terpusat," tuturnya.

Ia memastikan, pada fasilitas isolasi terpusat sudah dilengkapi dengan adanya dokter, perawat, oksigen, obat-obatan, dan konsumsi pasien yang disediakan secara gratis. Khusus di Jawa-Bali saja pemerintah telah menyediakan 49.000 tempat tidur. bagi pasien COVID-19.

Lebih lanjut, Luhut mengingatkan COVID-19 varian delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari varian lainnya. Serta, dampaknya sangat cepat terhadap penurunan saturasi oksigen. Karena itu, kata dia, sangat penting untuk adanya isolasi terpusat di setiap daerah bahkan di tingkat desa.

"Isolasi terpusat baik di level desa, kecamatan, kabupaten/kota atau di level provinsi itu sangat penting. Terutama bagi pasien-pasien yang berisiko tinggi ataupun yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, orang dengan komorbid," jelasnya.