Bali Mulai Bangkit dari Tekanan Pandemi COVID-19
Kawasan Pantai Sanur (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 bikin ekonomi seluruh dunia babak belur, tak terkecuali Indonesia. Bali, jadi salah satu provinsi yang paling parah merasakan dampak pandemi. 

Namun kini, dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan CHSE yang ketat, diharapkan mampu mengembalikan citra pariwisata Bali. Sekaligus, membantu ekonomi Bali bangkit.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama pemerintah daerah (Pemda) Bali tengah menyiapkan travel corridor arrangement (TCA) untuk menyambut wisatawan mancanegara datang ke Bali. Tujuannya, agar ekonomi Bali dapat kembali bergerak. Namun, tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Presiden Joko Widodo dalam keterangannya terkait acara Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 menyatakan Bali sebagai destinasi favorit telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga nantinya akan aman untuk dikunjungi oleh wisatawan.

"Kami dapat meyakini kalau Bali aman untuk dikunjungi yang tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi, dikutip dari situs resmi Kemenparekraf, Sabtu, 19 Juni.

Jokowi menegaskan kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Sejalan dengan itu, Jokowi meminta vaksinasi dilakukan secara cepat dan masif, serta PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali harus diefektifkan untuk mencegah penularan.

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi," ucapnya.

Di samping itu, Jokowi juga mengapresiasi pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 yang dilaksanakan pada 12 Juni hingga 10 Juli 2021. Menurut dia, penyelenggaraan acara yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur tersebut menjadi bukti bahwa pandemi COVID-19 ini tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi.

Apalagi, kata Jokowi, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Bali sedang mengalami masa-masa sulit imbas pandemi COVID-19.

Pesta kesenian Bali dorong semangat masyarakat untuk bangkit

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan PKB yang sudah terlaksana selama 43 tahun ini menjadi motivasi bagi masyarakat Bali untuk bangkit dari kesulitan yang tengah dialami akibat pandemi COVID-19.

"Pesta kesenian di Bali ini secara filosofis juga menjadi media dan sarana membangkitkan semangat kita, memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan, dan menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat, membuka peluang usaha, dan lapangan pekerjaan," ucapnya.

Sandiaga menilai Bali sebagai episentrum pariwisata Indonesia tidak hanya mampu menarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara karena memiliki daya tarik keindahan alamnya saja, tetapi juga dari kekayaan budayanya. Sehingga, ia menilai PKB ke-43 memegang peranan penting menjadi pemantik pemulihan pariwisata Bali.

"Saya berharap acara ini menjadi ladang apresiasi seni, membangun ekosistem kemajuan dalam bingkai seni budaya di Bali, serta memberi semangat dan membangkitkan kembali kreativitas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster, menambahkan dalam gelaran PKB ke-43 ini diisi dengan sejumlah agenda kegiatan. Di antaranya rekasadana (pegelaran, utsawa (parade), wimbakara (lomba), kandarupa (pameran, kriyaloka (lokakarya), widyatula (sarasehan), dan adi sewaka nugraha (penghargaan pengabdi seni).

"PKB kali ini juga disertai dengan Pameran IKM (Industri Kecil dan Menengah) Bali Bangkit yang dikoordinir Dekranasda Provinsi Bali. Pameran ini menampilkan capaian karya seni kerajinan terbaik sebagai perwujudan pesta budaya yang dapat menyejahterakan krama Bali," jelas Koster.

Ekonomi Bali terancam alami kehancuran permanen

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno berharap reaktivasi pariwisata Bali dapat memulihkan perekonomian masyarakat Bali. Sebab, berdasarkan laporan yang diterima pada akhir kuartal kedua Juni 2021 ini, perekonomian Bali kembali terkontraksi.

Sandiaga mengatakan berdasarkan data yang dirinya dapat, kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama. Bahkan, termasuk kategori yang cukup dalam.

"Ini yang harus kita sikapi segera, kita harus bergerak cepat, dan kita harus move in dengan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bagi yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak akan terjadi permanent damage atau kerusakan yang total dan kerusakan yang fatal. Jadi itu yang kita harapkan, bersama teman-teman industri di sini untuk menghindarkan dari keadaan yang sudah sangat memprihatinkan ini," katanya dalam keterangan resmi, Senin, 14 Juni.

Karena itu, kata Sandiaga, perlu dukungan dan partisipasi aktif segenap pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tergabung di Bali Tourism Board, untuk membantu persiapan reaktivasi pariwisata Bali sebagai langkah pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Dalam membuka kembali pariwisata ini tentunya kita butuh dukungan industri, karena akhirnya yang mengeksekusi adalah teman-teman yang di garda terdepan yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif," ucapnya.