Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Transportasi yang juga Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang menilai, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjadi salah satu penyebab aturan Zero kendaraan over dimension over load (ODOL) masih belum diterapkan hingga saat ini.

Mengingat, barang-barang di dalam kendaraan ODOL tersebut diyakini merupakan milik dari para pelaku industri.

"Karena, kan, 2019 itu sudah ada pelarangan (kendaraan) ODOL. Tapi, karena keberatan dari Kementerian Perindustrian makanya mundur sampai 2023. Tahun 2023 ternyata juga tidak 0, malah tambah-tambah terus," ujar Deddy saat dihubungi VOI, Rabu, 5 Februari.

"Makanya ini sudah tidak benar. Ini kerjanya bagaimana? Ini masalah nyawa, masalah keselamatan. Kalau pemerintah serius, seharusnya kesalahan itu bisa dikurangi," sambungnya.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto pun buka suara.

Dia tak meyakini, bahwa seluruh barang di dalam kendaraan ODOL merupakan milik pelaku industri.

"Saya enggak yakin itu," ujar Eko saat ditemui di kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis, 6 Februari.

Tak banyak informasi yang diberikan Eko terkait kebijakan Zero ODOL ini.

Menurutnya, kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi pada Selasa malam, 4 Februari, tak ada kaitannya dengan Kemenperin.

"Ini tidak ada kaitannya dengan Kementerian Perindustrian. Itu, kan, kegiatan jasa angkutan," katanya.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, tepatnya pada KM 41+400 ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, Selasa malam, 4 Februari.

Kecelakaan terjadi ketika sebuah truk yang mengangkut galon air mineral melaju tak terkendali dan menabrak beberapa kendaraan yang sedang antre di gerbang tol.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga gardu di GT Ciawi 2 mengalami kerusakan, satu truk dan lima kendaraan MPV mengalami rusak berat.

Sebanyak delapan orang dinyatakan meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat dan tujuh orang mengalami luka ringan.

Hingga saat ini, proses evakuasi dan penanganan korban telah dilakukan. Dengan demikian, arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian berangsur normal. Pihak kepolisian masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan tersebut.