Sebut Thailand Dijamin Tak jadi Negara Maju, Eks Mendag: Saya Tak Ingin Terjadi di RI
Eks Mendag M Luthfi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala BKPM 2005-2009 dan Menteri Perdagangan Indonesia 2020-2022 Muhammad Luthfi mengatakan Indonesia perlu memperthankan sikap kompetitifnya dengan terus mempertahank hilirisasi mineral yang selama ini telah dilakukan Indonesia.

Hal ini dimaksudkan agar Indonesia tidak melewatkan kesempatan emasnya untuk keluar dari jebakan middle income trap pada tahun 2038-2040.

"Jadi kita mesti mempertahankan kompetitifnya Indonesia ini. Supaya Indonesia bisa menjadi negara industrialis karena industrialisasi, Indonesia bisa menjadi kunci keluar dari middle income trap," ujarnya dalam Talkshow Blak-blakan Soal Mobil Nasional d Polemik LFP VS Nikel, Senin 29 Januari.

Menurutnya, jika Indonesia tidak melakukan hilirisasi akan bernasib sama seperti Thailand yang telah melewatkan kesempatannya pada tahun 2010.

Dikatakan Luthfi, Thailand tidak akan menjadi negara maju berpendapatan tingginkarena bonus demografinya telah berlalu.

Sebelumnya pada tahun 2010 terjadi operasi militer terhadap pengunjuk rasa pro-Thaksin pada 2010 yang menewaskan puluhan orang.Thaksin Shinawatra merupakan mantan Perdana Menteri Thailand.

"Kalau tidak industrialisasi atau hilirisasi, kita telat dan tidak mlaksanakan ini pada hari ini juga, maka kita tidak bisa keluar dari middle income trap pada 2038-2040 kita selesai. Thailand dijamin tidak akan menjadi negara maju berpendapatan tinggi. Dijamin! Saya tidak mau ini kejadian sama Indonesia di tahun 2038," beber Luthfi.

Selain Tahiland, neagra lain yang juga telah melewatkan masa emasnya adalah Venezuela yang pernah menghasilkan minyak 4 juta barel per hari namun terlibat konflik dengan Kolombia.

"Venezuela hasilkan 4 juta barel minyak. Berantem. Selesai. Jamin tidak akan jadi negara maju," sambung Luthfi

Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk mencari pemimpin yang paham akan industrialisasi dan hilirisasi sehingga sesuai dengan jalur yang direncnakan.

"Jangan sampai lewat. Salah mencari pemimpin tidak mengerti industrialisasi, tidak mengerti hilirisasi, jamin kiota tidak akan lewat middle income trap. Masiha da waktu. Cari pemimpin yang benar," pungkas Luthfi.

Terkait