Sri Mulyani Ajak Pegawai Kemenkeu Refleksi Diri di Hari Kebangkitan Nasional
Foto

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115 di lingkungan Kementerian Keuangan. 

Dalam kesempatan itu Menkeu menyampaikan pesan kepada jajarannya  untuk memiliki koneksi dan semangat yang sama dengan pejuang bangsa terdahulu.

“Saya ingin pada hari ini di mana kita memperingati 115 tahun Hari Kebangkitan Nasional, Anda semuanya memiliki koneksi dengan spirit dan semangat kebangkitan nasional itu sebagai pengelola keuangan negara, nagara dana rakca,” ujar Sri Mulyani pada Senin, 22 Mei.

Menurut bendahara negara, para pegawai Kementerian Keuangan harus mampu menjalankan tugas kebangsaan yang penting sesuai dengan tantangan zaman melalui pengelolaan keuangan negara.

Sri Mulyani menambahkan, APBN yang menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilitasi perlu dijaga agar keuangan negara mampu menjawab setiap tantangan.

“Kalau Indonesia mampu mengatasi berbagai tantangan pandemi, pasca pandemi, fragmentasi dunia, ketegangan geopolitik, harga-harga energi melonjak, harga pangan meningkat, dan keuangan negara sebagai instrumen bernegara terus bekerja keras menjalankan tugasnya, menjaga stabilisasi, meningkatkan keadilan melalui fungsi distribusi, dan meningkatkan competitiveness, dan kemampuan kita untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas melalui fungsi alokasi, maka kita harus terus menjaga keuangan negara untuk mampu menjawab setiap tantangan zaman,” tutur dia.

Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta anak buhanya untuk terus melakukan refleksi dalam menuntaskan tugas dan pekerjaannya.

Termasuk memperbaiki diri pribadi, juga memperbaiki organisasi agar mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

“Pagi hari ini memperingati Hari Kebangkitan Nasional, bangkitkan pikiran Anda, bangkitkan jiwa Anda, bangkitkan rasa dan semangat Anda, untuk kita membangun mulai dari diri sendiri dan organisasi kita menjadi organisasi yang mampu menjawab tantangan tantangan zaman dan bangsanya,” tutup Menkeu Sri Mulyani.