Profesi Keuangan Expo 2022 jadi Momentum Penguatan Ekonomi Digital dan Berkelanjutan
Ilustrasi (Foto: Tangkap layar Youtube Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pembina profesi keuangan kembali menyelenggarakan agenda tahunan Profesi Keuangan Expo (PKE) 2022 yang berlangsung 10-14 Oktober mendatang.

Perhelatan keempat kalinya ini bertujuan untuk mendekatkan profesi keuangan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat umum (pelaku usaha, pengguna jasa profesi keuangan, instansi pemerintah pusat/daerah, akademisi, dan mahasiswa).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam pidatonya mengatakan, PKE 2022 menegaskan kembali berbagai dukungan pemerintah pada masa pandemi COVID-19 yang sekarang mulai menunjukkan hasil positif.

“Menjaga ekonomi Indonesia tidak mudah, untuk itu saya mengajak seluruh profesi keuangan untuk ikut sama-sama menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional. Perkembangan dunia yang akan sangat bergejolak atau volatile tentu perlu kita waspadai, namun tidak berarti kita gentar,” ujarnya melalui saluran daring pada Senin, 10 Oktober.

Menurut Menkeu, berbagai keterbatasan selama pandemi telah mengakselerasi laju transformasi ekonomi digital.

“Pandemi juga telah mengajarkan kita untuk melakukan tindakan preventif terhadap ancaman dampak negatif perubahan iklim melalui penguatan ekonomi hijau atau berkelanjutan,” tuturnya.

Sri Mulyani menambahkan, PKE 2022 juga sejalan dengan dua agenda prioritas Presidensi G20, yaitu transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan.

“Ekonomi digital merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berkembang sangat pesat,” tegas dia.

Bendahara negara menyebutkan jika nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 70 miliar dolar AS.

Angka tersebut dipercaya mampu mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.

Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara ada di Indonesia.

“Pengembangan ekonomi digital dengan melibatkan potensi penduduk usia produktif Indonesia menjadi peluang dan kunci percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional secara berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani.