Diklaim Untungkan Indonesia dan UEA, Ini Sederet Manfaat IUAE-CEPA
Foto: Dok. Kementerian Perdagangan

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengklaim Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) membawa banyak manfaat bagi pengusaha indonesia. Salah satunya adalah terkait porsi kepemilikan dari perusahaan kedua negara yang bisa mencapai 75 persen.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, porsi kepemilikan perusahaan kedua negara ini jadi salah satu hal yang bisa dimanfaatkan. Menurut dia, hal ini merupakan keuntungan antara kedua negara di bidang jasa.

"Sisi bagaimana kita memberikan fasilitas foreign equity kepada para penyedia jasa, khususnya untuk perusahaan-perusahaan atau investor di bidang jasa yang tertarik untuk mengamankan modalnya di Indonesia atau di UAE. Jadi kita kalau ada investor di bidang jasa di UAE itu diberikan kesempatan kepemilikan sampai ke level 75 persen," katanya dalam konferensi pers, Senin 4 Juli.

Masih di bidang perdagangan jasa, kata Djatmiko, ada berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan sektor bisnis travel dan tenaga kerja. Apalagi, kata dia, kawasan timur tengah merupakan tujuan banyak pekerja migran dari Indonesia.

"Sehingga kita juga di IUAE-CEPA ini bisa memberikan satu fasilitas kepada kawan-kawan migrant worker yang berasal dari indonesia," tuturnya.

CEPA Jadi Pintu Masuk Produk Indonesia

Persetujuan kemitraan Ekonomi Komperhensif IUAE-CEPA telah ditandatangani oleh menteri perdagangan dari kedua negera. Adapun penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan bersama Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab, Abdulla bin Toug Al Marri.

Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komperhensif Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) akhirnya ditandatangani hanya berselang 9 bulan sejak diluncurkan oleh menteri perdagangan kedua negara.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pencapaian ini sesuai dengan target yang diberikan kedua kepala negera yakni terselesaikannya perundingan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa persetujuan kemitraan Ekonomi Komperhensif Indonesia-Uni Emirat Arab menjadi pintu masuk produk-produk Indonesia ke UEA.

"Persetujuan ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan," katanya dikutip dari Instagram resmi @zul.hasan, Minggu 3 Juli.