Forum Diskusi Tenaga Kerja G20 Dorong Penyelesaian Masalah Kemiskinan dan Pengangguran
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia dalam Presidensi G20 mempunyai komitmen yang kuat untuk mendukung transformasi dunia ketenagakerjaan (labour) menuju industri 4.0.

"Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa Labour20 (L20) bisa membuat semacam piloting, contoh soal, ataupun lighthouse agar bisa didorong keberhasilan dari transformasi ini dan dari segi retraining reskilling, serta ditambah lagi dari segi kesejahteraan. Tentu ini bisa direplikasi oleh negara lain,” ujar dia saat memberikan sambutan dalam acara Kick-Off Meeting Labour20 di Jakarta, Senin, 31 Januari.

Menurut Airlangga, L20 adalah wadah pertemuan serikat pekerja yang mulai masuk dalam agenda G20 sejak Presidensi Prancis pada 2011 silam.

“Delegasi serikat pekerja akan bertemu dengan pemimpin negara G20 yang menghadiri KTT, dan gagasan-gagasan ini tentu bisa untuk diusulkan dalam lingkup stabilisasi lapangan kerja, perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak krisis maupun terdampak pandemi,” tuturnya.

Indonesia sendiri menunjukan kepemimpinannya dengan memberikan laporan bahwa pemerintah sudah memberikan bantuan subsidi upah dengan anggaran Rp8,8 triliun untuk 8,8 juta pekerja. Selain itu, diluncurkan pula Program Kartu Prakerja yang selama 2020 hingga 2021 telah menjangkau 11,4 juta orang.

“Ini adalah program pertama Pemerintah secara full digital dari hulu ke hilir. Sekarang program ini juga telah memasukkan unsur face recognition. Jadi, sudah fully AI dan pembayarannya dari bendahara negara langsung ke e-wallet peserta,” lanjut dia.

Airlangga berharap, organisasi serikat pekerja kelompok negara-negara G20 dan juga undangan dari berbagai lembaga internasional agar dapat menyepakati terobosan aksi nyata untuk pemulihan dan perlindungan para tenaga kerja.

“Tentu tujuan besar ini semua adalah mengentaskan kemiskinan maupun pengangguran. L20 harus memperjuangkan manfaat bagi kelompok pekerja rentan seperti kaum perempuan dan penyandang disabilitas. Seluruh dunia tahun ini akan memperhatikan Indonesia. Saya berharap L20 juga mengikuti protokol kesehatan secara disiplin,” tutup Menko Airlangga.