Tentang Strain COVID-19 India dan Inggris yang Ditemukan di Banten: Bahaya, Gejala, dan Sebarannya di Indonesia
Ilustrasi COVID-19 (Wikimedia Commons/Mstyslav Chernov)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah diminta bergerak cepat dan strategis. Masyarakat juga diimbau waspada menyusul konfirmasi positif tiga kasus COVID-19 terbaru strain India, B.1.6.1.7 dan strain Inggris, B.1.1.7 di Banten. Seperti apa virus ini? Seberapa berbahaya? Bagaimana gejala dan di mana sebarannya sejauh ini?

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengungkap satu kasus paparan B.1.1.7 strain Inggris di Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang. Sementara, dua kasus B.1.6.1.7 strain India berada di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Ati menjelaskan dua pasien di Tangerang Selatan terpapar virus corona strain India dari anaknya yang tinggal di Jakarta. Sementara pasien di Tangerang tertular virus corona strain Inggris dari perjalanannya ke Arab Saudi.

Dua pasien Tangerang Selatan kini tengah dirawat di Rumah Sakit Hermina. Sementara, "kasus di Kabupaten Tangerang menjalani isolasi khusus, dengan dipantau pihak Puskesmas karena bergejala ringan," kata Ati, Rabu, 5 Mei.

Penyebaran virus corona varian baru di Indonesia

Satu hari sebelum pengumuman Ati, yakni Selasa, 4 Mei, Kementerian Kesehatan mengumumkan virus corona varian baru yang sudah masuk Indonesia. Iya, termasuk B.1.1.7 strain Inggris, B.1.6.1.7 strain India. Strain lainnya adalah B.1.3.5.1 Afrika Selatan (Afsel).

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan tiga strain ini yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara dunia. Nadia menyebut mobilitas manusia sebagai penyebab penyebaran tiga varian itu.

Ilustrasi foto (Andrew Donovan Valdivia/Unsplash)

“Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” katanya, dalam konferensi pers virtual, Selasa, 4 Mei.

Varian Inggris, B.1.1.7 merupakan yang paling banyak dilaporkan di negara-negara dunia. World Health Organization (WHO) mencatat berbagai peningkatan kasus hingga 49 persen terkait sirkulasi varian B.1.1.7 di Asia Tenggara.

Situs Kementerian Kesehatan merinci sebaran tiga varian virus corona itu di Indonesia.

  • Varian jenis B.1.6.1.7: Satu kasus di Kepulauan Riau dan satu kasus di DKI Jakarta
  • Varian jenis B.1.1.7: Dua kasus di Sumatera Utara, satu kasus di Sumatera Selatan, Banten (1 kasus), Jawa Barat (5), Jawa Timur (1), Bali (1), Kalimantan Timur (1)
  • Varian jenis B.1.3.5.1: Satu kasus di Bali.
Ilustrasi (CDC/Unsplash)

Gejala dan bahaya strain India dan Inggris

Strain India

Seorang profesor dari Fakultas Epidemiologi Gentik di King's College, London, Inggris menemukan gejala spesifik dari COVID-19 strain India: ruam kulit. Ruam kulit ditemukan pada satu dari lima orang yang terkena COVID-19 strain India.

Selain itu, ada gejala lain yang lebih umum, yaitu:

  • Sakit Tenggorokan
  • Kelelahan
  • Nyeri di Bagian Tubuh
  • Demam dan Menggigil
  • Mual dan Muntah
  • Pusing
  • Tidak ada air liur.

Strain Inggris

Virus corona B.1.1.7 yang merupakan strain Inggris ini dikenal lebih menular hingga 50 persen ketimbang strain lainnya. Para peneliti juga membuktikan mutasi virus ini lebih mematikan.

Melansir news.lvhn.org, ada 23 perubahan pada mutasi varian B.1.1.7. Penelitian yang dilakukan di Inggris dan banyak laboratorium Eropa menunjukkan sejumlah tanda infeksi yang kurang khas.

Adapun gejala-gejala yang paling umum ditemukan dalam penelitian-penelitian itu adalah:

  • Batuk dan sakit tenggorokan
  • Demam 
  • Kelelahan dan nyeri otot 
  • Hilang rasa dan indera penciuman
  • Kabut otak
  • Sesak napas 
  • Gejala neuorologis.

*Baca Informasi lain soal COVID-19 atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya