Sandiaga Janji Bali Buka Gerbang Turis Asing Oktober, Wagub Cok Ace Paparkan Kesiapan Pulau Dewata
ILUSTRASI/PANTAI KUTA BALI/DOK ANTARA

Bagikan:

DENPASAR - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) kembali menegaskan Bali sudah siap menyambut wisatawan mancanegara (wisman). Penegasan disampaikan setelah Menparekraf Sandiaga Uno berjanji pembukaan gerbang wisman ke Bali pada Oktober.

Wagub Bali Cok Ace mengatakan, kesiapan ini bukan hanya dari faktor internal. Tapi juga sarana pendukung dibukanya gerbang turis asing ke Bali setelah ditutup karena pandemi COVID-19. 

"Salah satunya kita akan menyambut pergelaran akbar WSBK (World Superbike) di Mandalika November mendatang, serta G20 Summit yang rencananya akan digelar tahun 2022 di Bali. Tentu event-event tersebut harus dijadikan momentum agar masyarakat dunia bisa percaya akan kondisi penanganan COVID-19 di Bali telah berjalan baik," kata Cok Ace dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 September.

Wagub Bali Cok Ace mengatakan berbagai capaian Bali dalam menanggulangi penyebaran virus COVID-1. Dari segi kesehatan penanganan virus corona,  Bali menurutnya menjadi salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi yang paling tinggi di Indonesia. Data terakhir capaian vaksinasi sudah mencapai hampir 97 persen untuk vaksinasi pertama dan lebih dari 73 persen untuk vaksinasi kedua.

Wagub Bali menekankan, program vaksinasi akan terus digenjot agar bulan ini atau paling lambat awal bulan depan bisa tuntas baik vaksin dosis pertama maupun kedua.

 Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) 

Sementara, untuk fasilitas kesehatan, Wagub Bali mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan dengan matang. Terdapat sekitar 62 rumah sakit rujukan COVID-19 dan 25 laboratorium PCR dengan kemampuan mengetes sampel lebih dari 4.000 per hari. 

Selain itu, tenaga kesehatan, obat-obatan hingga oksigen juga sudah sangat memadai di Bali. Kemudian, Pemprov juga telah menyiapkan grand design skema wisatawan mancanegara di Bali.

 "Dalam grand design tersebut mengatur skema wisatawan mulai dari pintu kedatangan, testing, bagi yang positif akan dirujuk ke rumah sakit. Sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal," ujar Cok Ace.

Sementara soal keamanan, pemprov Bali sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjaga secara ketat pintu-pintu masuk Bali, baik di bandara maupun pelabuhan.

"Sehingga orang-orang yang masuk ke Bali benar-benar steril dan bebas dari COVID-19," tuturnya.

Sementara untuk pelaku pariwisata, Cok Ace menerangkan persiapan sudah dilakukan bila gerbang turis asing dibuka. 

Ada lebih dari 2.000 hotel, restoran dan destinasi pariwisata sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencananya 1.200 lagi akan menyusul. Sementara untuk pelaku pariwisata hingga karyawannya juga rata-rata sudah divaksin dosis kedua.

"Bahkan saat ini kami tengah menggenjot pemakaian aplikasi PeduliLindungi di setiap tempat umum di Bali," katanya.

Cok Ace mengatakan terkait perkembangan kasus COVID-19 di sejumlah negara, maka para pelancong akan selektif memilih lokasi tujuan wisata.

"Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay di Bali. Ada sekitar empat negara yaitu Amerika, Inggris, Jerman dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali 2 minggu. Tapi itu juga tergantung regulasi, karena itu kita harus benar-benar menyiapkan," papar Cok Ace. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan saat ini kondisi Bali sudah siap untuk melakukan uji coba pembukaan sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara.

"Jadi Bali is ready. Kita akan diskusikan, kita akan evaluasikan minggu depan dan mudah-mudahan jika semua keadaan kondusif, kalau tidak ada aral melintang kita uji cobakan pada bulan depan," ujar Menparekraf Sandiaga Uno di kawasan Seminyak, Kabupaten Badung, Bali dikutip Antara, Sabtu, 25 September.

Sandiaga menilai kesiapan industri, khususnya industri sektor pariwisata sudah semakin baik, kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 meningkat, dan kondisi COVID-19 di Bali yang terkendali.

"Ini yang membuat kami semakin optimistis, minggu depan saat rapat koordinasi kami bisa memberikan masukan-masukan agar pembukaan Bali kembali kita uji cobakan pada bulan Oktober," katanya.

Menurut dia, Kemenparekraf rencananya akan mengajukan Bali sebagai pulau yang seluruh wilayahnya dapat dibuka untuk sektor pariwisata bagi wisatawan mancanegara.

"Tapi tentunya jika keadaan belum memungkinkan kami konsepkan tiga green zone atau zona hijau di Sanur, Ubud, dan Nusa Dua. Itu yang akan kami persiapkan secara matang, penuh kehati-hatian, dan kewaspadaan," ungkapnya.