Klaster COVID-19 Sekolah Muncul Lagi, Epidemiolog Minta Pemerintah Jadikan Pembelajaran untuk Diperbaiki
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ahli epidemiolog dari Griffith University Ausralia, Dicky Budiman meminta pemerintah menjadikan kemunculan klaster COVID-19 di sekolah sebagai pembelajaran dalam penerapan pembelajaran tatap muka (PTM).

Dicky memandang, jika ada sekolah yang belum siap menerapkan PTM, maka pemerintah tak bisa memaksakan sekolah tersebut untuk beroperasi secara tatap muka.

"Ini yang harus dicari di Indonesia, kalau penyebabnya belum ketemu ya jangan dimulai, ini harus dicari, karena penting untuk pembelajaran bisa diperbaiki, ini penting untuk pembelajaran, jangan ambil risiko," kata Dicky saat dihubungi, Kamis, 23 September.

Dicky meminta pemerintah tanggap dalam mengevaluasi PTM akibat adanya klaster COVID-19 di instansi pendidikan. Jika ditemukan adanya dua kasus positif, maka sekolah itu harus segera ditutup, disterilisasi, dan dilakukan penelusuran kontak terhadap semua orang yang masuk sekolah.

"Mau itu siswa atau guru, itu harus di suspend atau tutup dulu, minimal dua kasus, kalau satu kasus ya kelasnya saja yang dikarantina, karena perlu ada desinfeksi, kemudian melakukan testing tracing isolasi dan karantina," ungkap dia.

Sebagai informasi, publik baru saja terkejut dengan informasi 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga positif COVID-19. Kini muncul lagi status 61 siswa SMPN 3 Mrebet yang juga reaktif merujuk hasil tes antigen.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga langsung menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas guna melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan protokol kesehatan.

"Untuk sementara waktu, seluruh pelaksanaan PTM terbatas dihentikan hingga adanya evaluasi lebih lanjut," ucap Kadinkes Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono.

Menyusul, PTM di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhirnya dihentikan setelah muncul kasus 25 siswa dan tiga guru dinyatakan positif COVID-19.

"Saat ini, kegiatan belajar mengajar di MTs tersebut diliburkan karena adanya kasus tersebut," kata Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jepara Muh Ali.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan agar dilakukan tracing atau pelacakan kontak terkait temuan klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa daerah.

"Saya minta dilakukan pelacakan, dicari penyebabnya dari mana, masuknya seperti apa agar bisa segera tertangani," kata Ganjar di Semarang.