Mediasi, Dandim Buleleng Bali dan Warga Sidatapa Sepakat Damai Usai Kasus Pemukulan
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

BULELENG - Mediasi kasus pemukulan di Desa Sidatapa, Banjar, Buleleng, Bali antara Dandim dengan warga membuahkan hasil. Dandim Buleleng dan warga sepakat berdamai. 

Mediasi dilakukan oleh Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto  Wantilan Pura Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa, 24 Agustus. 

"Hasil mediasi berjalan lancar, masyarakat sudah menerima perdamaian. Ke depan tidak ada lagi permasalahan lebih lanjut," kata AKBP Andrian.

Dia menerangkan, soal laporan Dandim Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto yang dipukul warga akan dicabut.

"Laporan, apabila nanti perdamaian sudah ditandatangani akan dicabut oleh Bapak Dandim. (Ditandatangani) sesegera mungkin, sedang kita konsep," ujar AKBP Andrian.

"Kita konsep, iya intinya poin perdamaian. Kita saling meminta maaf, dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, kedepan tidak akan lagi terjadi perselisihan paham," sambung dia.

Dalam mediasi menurut AKBP Andrian tidak ada permintaan khusus dari warga. Namun warga meminta agar tes COVID-19 disosialisasikan terlebih dulu sebelum dilaksanakan.

“Mereka minta kalau nanti ada lagi sosialisasi dengan COVID-19 itu, mereka intinya (meminta) lebih masif. Jadi agar pada saat nanti ingin melakukan swab antigen lagi, tolong diberi tahu jauh-jauh hari. Tidak mendadak dan tidak dengan cara-cara upaya paksa," ujarnya.

Sementara itu, untuk pengobatan warga yang terkena pukulan akan ditanggung pihak Polres Buleleng, termasuk kerusakan rolling door toko.

"Kami tanggung, Polres tanggung. Termasuk kerusakan, jadi ada toko, yang rusak, di video ada toko, jadi rolling doornya itu rusak, langsung kami akan perbaiki, dibantu oleh Pemkab (Buleleng)," ujarnya.

Ada 5 warga yang mengalami luka saat anggota TNI spontan memukul. Pemukulan terjadi karena ada warga yang memukul Dandim Buleleng dari arah belakang. 

“Nanti dari pihak Bapak Dandim akan mencabut laporan dengan surat pernyataan bermatre. Intinya kita mengedepankan restorasi justice," ujarnya.

AKBP Andrian menegaskan tes COVID-19 dengan antigen bakal disosialisasikan ke warga sebelum pelaksanaan. 

"Saya juga selaku Kapolres, kemarin itu bukan masyarakat Sidatapa yang merasa bereaksi terhadap pelaksanaan swab antigen. Jadi  nanti ke depan kita akan melakukan lebih masif masalah sosialisasi itu. Masyarakat Sidatapa senang dengan kehadiran pemerintah, mereka sangat mengharapkan sekali yang namanya pengobatan atau pencegahan tentang COVID-19," ujar AKBP Andrian.