DENPASAR – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah (pemda) mengajukan kurang lebih 1 juta 440 ribu data baru setelah Kementerian Sosial menidurkan sekitar 21 juta data ganda dan tidak padan dengan data kependudukan.
"Data ganda itu berarti ada nama, namun tidak ada di data kependudukan dan diputuskan ditidurkan pada April lalu. Lalu, kami menindaklanjuti dengan meminta pada Pemerintah daerah (Pemda) agar mengusulkan data-data baru kurang lebih 1 juta 440 ribu sekian jiwa,” ujar Risma—sapaan akrab Menteri Sosial, seperti dikutip pada laman resmi Kemensos, Jumat, 13 Agustus.
BACA JUGA:
Kemensos temukan banyak data ganda
Awalnya, Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan perbaikan data yang telah mengakibatkan kesalahan program dan menjadi temuan oleh pihak KPK, BPK, dan BPKP terkait keakuratan data.
“Di awal menjabat dan berangkat dari temuan dari KPK, BPK, dan BPKP tentang keakuratan data. Saya analisis apa yang salah dari data dan ternyata database kemiskinan bersumber dari banyak basis dan itu menjadi temuan dikarenakan banyaknya data ganda. Saya pun mencoba data ganda tadi diubah dengan basis data kependudukan,” jelas Risma.
Namun setelah digabung dengan basis data kependudukan, kata dia, akhirnya diketahui terdapat banyak nama ganda.
"Dari 193 juta jiwa dan digabung ada angka 155 juta sekian jiwa meliputi nama, NIK dan alamat dan hasilnya ada kurang lebih 21 juta ganda dan tidak padan dengan data kependudukan," kata Tri Rismaharini.
Artikel ini telah tayang dengan judul Tidurkan 21 Juta Data Ganda, Mensos Risma Minta Pemda Usulkan 1 Juta Data Baru.
Selain informasi soal Mensos Risma minta Pemda usulkan 1 juta data baru, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!